REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polda Metro Jaya menyebutkan 350 orang terluka dalam kericuhan setelah aksi damai Bela Islam selesail pada Jumat (4/11), malam. Sejumlah orang itu mengalami kelelahan, sesak nafas, dan luka terkena lemparan batu dan bambu.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Awi Setiyono menyebutkan, jumlah total korban luka itu berdasarkan data dari Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Dokkes) Polda Metro Jaya dan Dinas Kesehatan DKI Jakarta.
Disebutkan Awi, 160 korban luka dibawa ke Rumah Sakit Budi Kemuliaan, 90 orang dibawa ke beberapa rumah sakit lain, dan 100 korban ditangani Biddokkes Polda Metro Jaya.
Korban yang ditangani Biddokkes terdiri dari 79 anggota Polri, lima anggota TNI, seorang petugas pemadam kebakaran, dan 15 orang sipil. Saat ini, korban yang masih menjalani rawat inap sebanyak 13 orang di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto, RS Polri Kramatjati dan RS Pelni. Selain terdapat korban luka, kericuhan juga mengakibatkan 21 kendaraan rusak.
Sebelumnya, sejumlah organisasi masyarakat, keagamaan, dan mahasiswa berunjuk rasa menuntut terduga penistaan agama Basuki Tjahaja Purnama dihukum. Aksi yang dimulai sejak setelah Jumat berjalan damai hingga pukul 18.00 WIB. Kericuhan mulai terjadi setelah Isya karena sejumlah massa tidak puas dan meminta bertemu presiden.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
