REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI), Jimly Asshiddiqie mengatakan, pernyataan Presiden Joko Widodo soal demonstrasi 4 November ditunggangi aktor politik itu bisa menjadi bola panas ataupun tidak. Hal itu tergantung bagaimana cara mengevaluasinya.
Menurut dia, sebetulnya amat wajar jika ada peristiwa politik yang dimainkan oleh politisi. "Kalau ditanya ke saya, semua peristiwa politik itu biasa dimainkan oleh orang politik. Tidak ada masalah jadi ada masalah, apalagi ada masalah," ujar dia di kantor DKPP, Jakarta, Senin (7/11).
Jadi, kata Jimly, wajar jika ada aktor politik yang berada di balik suatu peristiwa. "Seluruh dunia seperti itu, baik langsung ataupun tidak langsung. Baik dia aktif maupun tidak, baik orang yang akan menikmati keuntungan atau menerima kerugian dari setiap peristiwa politik," ujar dia.
Karena itu, bagi Jimly, seharusnya persoalan keberadaan aktor politik di balik aksi 4 November itu tidak perlu diutarakan. Sebaiknya, lanjut dia, pemerintah cukup menunjukan tindakannya, yakni dengan langsung bertindak meredakan ketegangan.
"Mudah-mudahan presiden juga belajar dari peristiwa ini, semuanya, para ulama juga belajar. Para pejabat publik juga belajar, ngapain kita menimbulkan masalah hanya karena ketidakpiawaian dalam berkomunikasi. Mari kita meredakan ketegangan, merajut kembali keindonesiaan dengan cara yang lebih tepat," kata dia.