REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aksi Damai 4 November lalu menuai respons positif dari banyak kalangan di Jakarta. Tidak hanya dari masyarakat Muslim, tetapi juga dari warga minoritas di Ibu Kota.
Salah satunya seperti yang diungkapkan Lin Che Wei. Pria yang pernah bekerja sebagai konsultan di Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) itu belum lama ini mengunggah kesaksiannya tentang aksi damai 4 November lewat akun media sosial Facebook.
Di laman medsos itu, Lin menulis: "Seluruh jalan di sekitar Lapangan Banteng ditutup. Ratusan bus, ratusan ribu orang di sekitar Lapangan Banteng dan Istiqlal.
Jadi untuk pulang dari Kantor Kemenko Perekonomian tidak bisa naik mobil, harus jalan kaki. Tidak ada rasa takut, atau suasana mencekam meskipun banyak sekali orang.
Luar biasa, meskipun saya adalah seorang keturunan Cina dan Katolik. Tidak saya lihat spanduk-spanduk rasial, tidak ada spanduk politik. Yang ada cuma spanduk-spanduk tentang kemarahan karena merasa agama mereka terlukai.
Sepanjang jalan banyak berbicara dengan orang-orang yang cukup advance secara demokratik. Ramalan cuaca bahwa akan ada hujan tidak terjadi. Namun suasana festivity dan cukup nyaman. Bisa dibayangkan suasana ini? Jakarta memang keren. Boleh beda pendapat, tapi sangat tertib dan well-organized."
Kesaksian Lin saat ini sudah menyebar secara viral di medsos. Di laman Facebook miliknya, komentar pria itu disukai lebih dari 8.500 orang dan dibagikan hampir sebanyak 5.900 kali.