REPUBLIKA.CO.ID, NUSA DUA -- Kepala Kepolisian RI Jenderal Tito Karnavian mengatakan, akan membahas perihal pencegahan perihal meningkatnya kejahatan internasional. Melalui sidang umum ini, harapannya, agar ada kerja sama internasional dalam membendung kejahatan tersebut.
"Kami (nanti) berdiskusi tentang menentukan rencana global merespons meningkatnya ancaman keamanan dunia," ujar Tito dalam sambutannya di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Senin (7/11).
Beberapa yang akan dibahas itu, menurutnya, seperti permasalahan teroris. Pembahasan ini menjadi perhatian dia karena banyaknya warga negara Indonesia (WNI) yang tergabung dalam jaringan teroris ISIS di Suriah.
Apalagi, lanjut Tito, dengan meningkatnya perkembangan teknologi ditambah dengan cara ISIS merekrut anggotanya, maka hal ini yang semakin mengkhawatirkan. Sehingga, melalui kerja sama Interpol maka diharapkan pencegahan dan penegakkan hukum dapat dilakukan.
"Di negara kami, orang yang bergabung dengan ISIS di Suriah terus berkembang seiring dengan kemajuan teknologi. Kita harus fokus dan memperhatikan pencegahan dan penegakan hukum," ujar Tito.
Selain masih kata mantan Kapolda Metro Jaya kasus-kasus seperti tindak pidana pencucian uang, ilegal fisihing, dan Cybercrime juga akan menjadi perbincangan hangat dalam SUI tersebut. Karena kejahatan-kejahatan tersebut merupakan kejahatan lintas negara sehingga dalam penegakkkan hukumnya diperlukan bantuan dari negara lain.
"Kita sangat beruntung Interpol menjadi partner dalam perjuangan Multi-faceted ini. Saya mendorong semua pihak untuk berbagi, belajar dari satu sama lain, mengingat tugas utama kita untuk melayani melindungi menjaga keamanan dunia dan memerangi kejahatan," katanya.