REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Presidium Indonsian Police Watch, Neta S Pane, meminta, Pemerintahan Jokowi jangan memakai gaya Orde Baru yang gemar main tuding tanpa bukti bahwa ada provokator di balik aksi demo 4 November. Jika pemerintah memang sudah punya data, tangkap dan proses secara hukum provokator tersebut.
"Jangan sekadar menyebar isu untuk mengalihkan persoalan sesungguhnya, yang bertujuan untuk melindungi Ahok yang sudah dilaporkan ke Mabes Polri sebagai penista agama," kata Neta, dalam keterangan persnya, Ahad (6/11).
IPW menyayangkan cara -cara yang dilakukan Presiden Jokowi dalam menghadapi aksi demo Bela Islam tersebut. Menurut Neta, ada dua kesalahan fatal yang dilakukan Jokowi. Pertama, tidak mau menerima delegasi demonstran. Padahal selama ini Jokowi doyan blusukan menemui rakyat.
Kedua, begitu tiba di Istana pada tengah malam, Jokowi ujug-ujug melontarkan isu adanya provokator di balik aksi demo. Padahal, aksi tersebut berjalan damai. Jika terjadi benturan adalah sangat wajar, mengingat jumlah massa yang hadir hampir sejuta orang.
"Tentu tak mudah mengendalikannya. Sebab, itu IPW memberi apresiasi pada TNI -Polri yang sudah cukup sabar mengamankan para demontran," ujarnya.
Jadi, kata Neta, tudingan adanya provokator yang dilontarkan Jokowi sangat tidak mendasar. Tudingan itu, hanya ingin merusak cara-cara damai yang sudah ditunjukkan para ustaz, habib, dan ulama yang memimpin aksi itu.
Tudingan ini, kata Neta, hanya ingin mengalihkan kasus Ahok yang akan diperiksa Senin ini. "IPW sangat menyayangkan kenapa Presiden terpedaya dengan isu murahan yang disampaikan para pembisiknya, yang mereka belum tentu ada di lapangan. Jika memang ada provokatornya, Jokowi jangan hanya main lempar isu seperti Orba, tapi langsung tangkap dan proses secara hukum," tegasnya.
IPW juga memberi apresiasi pada kerja keras pada ustaz, habib, dan ulama yang sudah mengawal aksi damai itu. Kalaupun terjadi benturan kecil di akhir demo adalah hal wajar. IPW juga merasa salut pada sikap sabar yang sudah ditampilkan TNI dan Polri dalam menjaga aksi demo.
"Melihat semua kerja keras ini, IPW berharap Presiden Jokowi jangan meniru niru gaya Orba yang bermain main dengan isu provokator, yang bisa membuat anti pati masyarakat maupun aparatur keamanan," tandasnya.