REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengatakan, kelompok rentan perlu diberikan akses dan dipersiapkan mekanisme pendampingan. Ini penting agar mereka bisa dientaskan serta segera mandiri.
"Kelompok rentan perlu diberikan perlindungan, akses serta mekanisme pendampingan agar bisa dientaskan dan segera mandiri, " ujar Mensos pada olimpiade genius di Pusat Pendidikan dan Latihan (Pusdiklat) Kemensos Jalan Margaguna, Jakarta, Sabtu (5/11).
Salah satu kelompok rentan, kata Mensos, adalah anak yatim keluarga tidak mampu yang sangat membutuhkan perlindungan dan diberi ruang agar mereka mandiri. Olimpiade jenius merupakan program Yatim Mandiri yang akan menjaring anak-anak terutama yatim tidak mampu agar mereka mencapai prestasi yang cemerlang.
Saat ini, berbagai negara di dunia berlomba menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul dalam empat bidang, yang dikenal dengan istilah Science, Technology, Engineering dan Math (STEM). Peningkatan kualitas SDM dilakukan agar menghasilkan SDM unggul agar mampu berdaya saing di kancah persaingan global.
Pada praktiknya, Kementerian Sosial (Kemensos) tidak bisa bekerja sendirian, melainkan membutuhkan sinergitas dengan dunia usaha dan kemitraan publik untuk meningkatkan kualitas SDM unggul dari kelompok rentan.
Saat ini dari 6.000 panti dan Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) baru sampai pada tahap layanan pendidikan SMA dan belum ke jenjang Perguruan Tinggi (PT). "Saya optimistis, dengan dibangun mentalnya, diberikan ruang akses, serta disiapkan bekal intelektual, maka SDM dari kelompok rentan bisa menjadi kelompok berpengharapan, bisa mandiri, membangun daya saing, serta bisa melanjutkan kehidupan mereka dengan lebih baik," ujar Mensos.