REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyampaikan rasa duka citanya terhadap salah satu pengunjuk rasa aksi 4 November, Syahrie Oemar Yunan (65 tahun).
"Semoga almarhum khusnul khotimah dan mendapatkan pahala surga. Kepada keluarga yang ditinggalkan semoga diberikan kekuatan dan kesabaran dari Allah SWT," kata Wakil Ketua Umum MUI Zainut Tauhid Sa'adi kepada Republika.co.id, Sabtu (5/11).
Dia berharap, umat Islam tetap tenang, menjaga kondisi agar tetap kondusif, dan tidak mengendurkan semangat untuk terus mengawal proses hukumnya demi tegaknya supremasi hukum di negara yang dicintai. MUI juga meminta kepada pihak kepolisian untuk dapat mengungkapkan secara transparan pihak-pihak yang memicu kerusuhan.
"Sehingga persoalannya jelas dan tidak ada fitnah khususnya kepada umat Islam. Yang bersalah harus bertanggungjawab," kata Zainut.
Seperti diberitakan sebelumnya, almarhum Syahrie meninggal dunia karena tidak kuat menahan gas air mata yang ditembakkan sejumlah aparat keamanan di lokasi sekira pukul 19.00 WIB, Jumat (4/11). Kepastian penyebab kematian tersebut diperoleh ketika almarhum dibawa ke RSPAD Gatot Soebroto. Di rumah sakit itu pula ia mengembuskan nafas terakhir.