Sabtu 05 Nov 2016 14:44 WIB

Politikus PDIP: Aksi Damai Berubah Ricuh Berarti Ada yang Menunggangi

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Bayu Hermawan
Massa melakukan unjuk rasa di depan Istana Merdeka di Jakarta, Jumat (4/11).
Foto: Republika/ Wihdan Hidayat
Massa melakukan unjuk rasa di depan Istana Merdeka di Jakarta, Jumat (4/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aksi damai Bela Islam 4 November dinodai oleh sekelompok kecil orang yang melakukan aksi tak bertanggungjawab, seperti penjarahan dan kericuhan. Politikus PDIP TB Hasanuddin mencurigai ada oknum yang menunggangi aksi tersebut sehingga ricuh, seperti apa yang disampaikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

''Aksi sampai dengan jam 6 sore itu tidak ada masalah, harusnya pulang kan. Pertanyaannya, mengapa enggak pulang. Berarti ada yang menunggangi, kenapa rusuh, kenapa ada penjarahan?,'' ucap TB Hasanuddin saat dihubungi, Sabtu (5/11).

Menurutnya, mereka yang menunggangi aksi damai itu adalah kelompok yang tak beratnggungjawab. Sebab, yang ditunggangi kadang-kadang tidak sadar bahwa niat baik demonstran yang tertib, ditunggangi oleh orang yang punya niat jahat.

TB yang juga Wakil Ketua Komisi I ini menilai, mereka yang menunggangi pasti ada masalah hukum. Karena itu, untuk membongkar siapa yang memanfaatkan aksi bermartabat umat Islam itu, adalah dengan menangkap pelaku penjarahan sebuah mini market di Penjaringan, Jakarta Utara.

Ia menjelaskan istilah menunggangi dalam politik itu bias. Aktornya bisa dideteksi dengan memproses hukum mereka yang berbuat anarkis.

''Penjarahnya ditanya, siapa yang menunggangi, siapa yang memerintah, apa karena kesadaran pribadi atau disuruh. Yang menunggangi, saya yakin bukan pendemo yang sesungguhnya,'' jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement