Sabtu 05 Nov 2016 10:46 WIB

Ini Dua Kemungkinan Penyebab Ricuh Demo 4 November Menurut PKS

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Agus Yulianto
Ustaz Bachtiar Natsir berorasi di depan massa aksi demo 4  November di depan Istana Negara
Foto: Istimewa
Ustaz Bachtiar Natsir berorasi di depan massa aksi demo 4 November di depan Istana Negara

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Demonstrasi bela Islam pada 4 November kemarinm secara umum berjalan dengan lancar dan damai. Ketua Fraksi PKS Jazuli Juwaini, mengapresiasi demonstrasi yang berjalan kondusif.

"Saya hadir memantau di lokasi demo. Subhanallah sepanjang siang hingga sore hari demonstrasi berjalan tertib dan damai," kata Jazuli, dalam keterangan persnya, Sabtu (5/11).

Menurut Jazuli, jumlah pendemo yang mencapai ratusan ribu menunjukkan betapa serius masalah penodaan agama dan konsen umat Islam Indonesia terkait penegakan hukum yang tegas dan adil terhadap kasus ini. "Luar biasa dengan jumlah demikian besar dan terbesar sepanjang sejarah penyampaian pendapat di muka umum di Indonesia, demonstrasi relatif aman terkendali," katanya.

Hanya saja, Anggota Komisi I ini menyesalkan terjadinya sedikit rusuh setelah masuk petang. Menurutnya, ini ada beberapa  kemungkinan pemicunya.

Pertama, pendemo kecewa karena harapannya sudah besar ingin bertemu dengan Presiden, tapi harapan itu tidak dipenuhi. Seandainya Presiden menemui pun, mereka tidak akan macam-macam, sebaliknya, justru sangat positif dan kondusif.

Buktinya, ketika utusan pendemo ditemui Wakil Presiden tuntutan mereka tidak berubah hanya minta saudara Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok yang diduga menista agama segera diproses hukum.

"Pemicu kedua bisa jadi ada penyusup dan provokator. Makanya, terjadinya ricuh sudah malam karena sudah tidak lagi bisa terlihat  dengan jelas siapa melakukan apa," ungkap Jazuli.

Dirinya mengaku, pernah mewanti-wanti agar demonstran waspada. Begitu pula dengan aparat, jangan pukul rata, harus mampu mendeteksi dengan teliti mana provokator dan mana demonstran.    

Kalau aparat salah mengidentifikasi dan menangani, bisa fatal akibatnya. "Aparat semestinya tidak mudah terprovokasi situasi, harus cermat dan lebih bijak," ucapnya.

Atas keseluruhan aksi demonstrasi damai kemarin, Ketua Fraksi PKS ini berharap, kepada seluruh umat Islam dan warga negara Indonesia untuk bersabar menanti hasil kesepakatan yang telah dicapai sejauh ini.

"Kemarin utusan demonstran sudah diterima Pak Wapres. Kita harus apresiasi Bapak Jusuf Kalla yang mau menerima utusan demonstran, beserta Bapak Kapolri yang sudah berjanji akan memproses saudara Ahok yang diduga menistakan Alquran dalam waktu dua pekan selesai," ujarnya.

Anggota DPR asal Banten ini meminta, seluruh komponen umat dan warga negara menghormati janji dan komitmen orang nomor dua di negeri ini dan janji komitmen Kapolri. "Kita harus sabar dulu. Mudah-mudahan aparat penegak hukum bisa dgn adil, objektif dan arif bijaksana dalam menegakan hukum di negeri ini," ujar Jazuli. (Eko Supriyadi)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement