REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo menyatakan rasa sesalnya atas kericuhan yang terjadi seusai unjuk rasa yang mulai berangsur bubar sekitar pukul 19.00 WIB.
"Kita menyesalkan kejadian ba'da Isya yang seharusnya sudah bubar tetapi menjadi rusuh dan ini kita lihat telah ditunggangi aktor-aktor politik yang memanfaatkan situasi," ujar Jokowi dalam jumpa pers di Istana Merdeka, Jakarta pada Sabtu dini hari.
Kericuhan itu terjadi di depan Istana Merdeka tepatnya di Jalan Medan Merdeka Utara dan Medan Merdeka Barat seusai massa mulai diminta membubarkan diri oleh koordinator lapangan.
Jokowi menyampaikan apresiasi kepada ulama, habib dan tokoh umat Muslim yang telah menjaga kelancaran unjuk rasa secara tertib dan sesuai aturan.
Presiden menjelaskan, dia telah meminta Wakil Presiden Jusuf Kalla yang didampingi Menko Polhukam Wiranto, Menteri Agama Lukman Hakim, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Sekretaris Kabinet Pramono Anung serta Kapolri Jenderal Tito Karnavian dan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo untuk menemui perwakilan dari para pengunjuk rasa.
Kepala Negara mengatakan pertemuan dengan perwakilan pengunjuk rasa menyepakati proses hukum terhadap Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama tetap dilakukan secara tegas, cepat, dan transparan. Oleh karena itu, Jokowi meminta para pengunjuk rasa untuk kembali pulang ke kediaman secara tertib dan menghindari provokasi.
Selain itu, dia menyampaikan apresiasinya atas kinerja persuasif yang telah dilakukan aparat keamanan melalui lantunan pengajian dan shalawat sehingga unjuk rasa berlangsung tertib hingga sore hari. "Saya mengapresiasi kerja keras aparat keamanan yang melakukan pendekatan persuasif dalam menjaga situasi sehingga tetap kondusif," .
Pada Jumat sekitar pukul 23.20 WIB, Presiden menggelar rapat koordinasi dengan sejumlah anggota Kabinet Kerja guna membahas situasi pascaunjuk rasa sejumlah elemen masyarakat di Istana Merdeka.
Sejumlah pejabat pemerintah yang turut dalam rapat tersebut yaitu Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, dan Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara.
Selain itu, Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, Kapolri Jenderal Pol. Tito Karnavian, Kepala Badan Intelijen Negara Budi Gunawan, Wakil Kapolri Komjen Pol. Syafruddin, dan para Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana, Sukardi Rinakit, serta Johan Budi S.P. juga ikut serta dalam rapat yang berlangsung hingga sekitar pukul 00.00 WIB.
Dalam rapat tersebut Presiden Joko Widodo menerima sejumlah laporan mengenai unjuk rasa dari sejumlah pihak dan juga mendengarkan tuntutan pengunjuk rasa yang telah disampaikan melalui Wakil Presiden Jusuf Kalla sore tadi.