Jumat 04 Nov 2016 09:06 WIB

Begini Suasana Massa Aksi di Masjid Al-Ikhsan Tanah Abang Sebelum Demo

Rep: c62/ Red: Damanhuri Zuhri
 Jamaah pendemo yang berasal luar daerah mebaca al-quran di Masjid Al-Ihsan,Kampung Bali, Jakarta, Rabu (3/11).(Republika/Prayogi)
Foto: Republika/Prayogi
Jamaah pendemo yang berasal luar daerah mebaca al-quran di Masjid Al-Ihsan,Kampung Bali, Jakarta, Rabu (3/11).(Republika/Prayogi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Waktu sudah menunjukkan pukul 08.11 suara khas daerah begitu riuh terdengar di Masjid Al-Ihsan Jalan Taman Kebon Sirih III‎. Masing-masing di antara mereka sibuk melakukan shalat dhuha, tadarus dan zikir.

Selain disibukkan dengan zikir dan doa di masjid Al-Ihsan ini juga ramai dengan jamaah yang melakukan diskusi-diskusi kecil, temanya tak lain ‎memetakan rencana aksi yang akan berlangsung beberapa jam lagi.

Masing-masing di antara mereka ada yang bergabung dengan daerah lain ada juga yang berdiskusi sesama satu daerahnya dengan membentuk lingkaran-lingkaran kecil.

"Kita jangan sampai terpencar pokoknya. Kita datang ke sini red masjid Al-Ikhlas pulang juga mesti start di sini," katanya ‎dengan logat kental bahas daerah.

Hari Firman salah satu pengurus Masjid Al-Ihsan mengatakan sebelum melakukan agenda utama yakni aksi ke Istana dan Balaikota pihaknya telah menyerukan semua jamaah untuk melakukan sarapan.

"Setelah itu kita briefing sesuai arahan Habib Riziek agar satu komando, satu niat dan tertib," katanya saat ditemui Republika setelah mendistribusikan makanan kepada semua jamaah yang ada di masjid.

Heri Firman mengatakan setelah semua jamaah melakukan sarapan dan briefing pihaknya menyerahkan kepada komando dari derah masing-masing. "Kalau ada yang mau ke Istiqlal silahkan kalau ada yang mau ikut kita jalan barang  ke Istana dan Balaikota silahkan," ujarnya.

Heri mengatakan pihaknya akan start aksi ke Balaikota dan Istanan setelah bada Jumaatan. Akan tetapi kata dia jika masing-masing daerah memiliki agenda lain tidak mempermasalahkannya. "Jadi kita serahkan ke masing-masing komando," katanya.

Meski tidak mengomando jamaah yang datang dari Aceh, Banjarmasin, Palu, Tasik, Bangka Belitung, ‎Poso, Samarinda dan Palembang yang penting tertib tidak melanggar aturan yang telah diintruksikan pemerintah dan Imam Besar FPI Habib Riziek.

Suatu kekeluargaan juga begitu terasa meski di antara mereka tidak saling mengenal namun saling mengingat jika di antara ada yang belum makan. Pihak masjid Al-Ihsan juga keliling menawarkan minuman dan makan ringan seperti gorengan dan kue-kue basah.

"Mas sudah sarapan belum ayo ini masih ada," katanya. Selain saling menawarkan makanan di antara mereka juga saling menawarkan rokok, kopi dan minuman yang mereka bawa masing-masing.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement