REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Kapolda NTB Brigjen Umar Septono mengatakan, sekitar 23 umat Islam NTB akan berangkat ke Jakarta untuk mengikuti aksi Bela Islam Jilid II pada Jumat (4/11).
"Data sementara sampai tadi malam itu 23 orang perwakilan-perwakilan yang berangkat ke Jakarta untuk ikut menyampaikan aspirasi di Jakarta," ujarnya usai menemui Gubernur NTB, TGH M Zainul Majdi di kantor gubernur, Jalan Pejanggik, Mataram, Kamis (4/11).
Umar menyatakan, ke-23 orang ini berasal dari sejumlah elemen organisasi masyarakat Islam yang ada di NTB. Menurutnya, jumlah ini menurun dari target awal para elemen masyarakat Islam NTB yang menargetkan 50 orang ke Jakarta.
"Mungkin karena jarak dan biaya, kan ada biaya besar, kemarin targetnya 50 orang, tapi sampai hari ini 23," ujar dia.
Ia menduga penurunan jumlah ini tak lepas dari keseriusan pemerintah yang telah menggelar beberapa pertemuan baik dengan tokoh politik, organisasi Islam, Kapolri, dan Panglima TNI beberapa waktu lalu.
Kendati begitu, ia menilai, jumlah massa yang akan berangkat masih dimungkinkan bertambah mendekati hari H. Sejauh ini, massa aksi dari NTB akan ke Jakarta menggunakan moda transportasi udara. Untuk personil Polda NTB, ia katakan tidak ada yang berangkat ke Jakarta.
Umar menambahkan, belum ada pemberitahuan dari ormas Islam NTB untuk menggelar aksi serupa di Kota Mataram, seperti yang sudah dilakukan pada Jumat (28/10) lalu. Pemberitahuan aksi di daerah yang ia terima baru dari Kapolres Sumbawa dan Bima. Ia meyakini aksi pada Jumat (4/11) baik di Jakarta maupun di daerah-daerah akan berlangsung kondusif.
"Insya Allah kondusif, kan juga sudah ada pertemuan Kapolri, Panglima TNI, Tokoh Agama, Menag, sehingga harapannya menjadi pendingin, karena komitmennya, penyelidikan terus dilakukan, tidak ada perlindungan terhadap saudara ahok," lanjutnya.
Ia berpesan, massa aksi menyuarakan aspirasi secara tertib dan tidak melakukan tindakan yang negatif.