Kamis 03 Nov 2016 14:37 WIB

Ahok Jenguk Korban Pemukulan di Rawa Belong

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Esthi Maharani
Calon gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok
Foto: Republika/Prayogi
Calon gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Saat blusukan di daerah Rawa Belong Jakarta, calon pejawat gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengalami penolakan dari sejumlah warga tidak dikenal. Dikabarkan Ketua RT 01 RW 07 Dayat juga menjadi korban pemukulan.

Selepas blusukan di kawasan Pejaten Timur, Ahok langsung menyambangi Dayat di Rumah Sakit Siloam Kebon Jeruk, Jakarta Barat pada Kamis (3/11). Menurut Ahok, hasil scan dokter terkait kondisi Dayat tidak begitu mengkhawatirkan.

"Tapi dia (Dayat) dikeroyok 12 orang, dalam pengakuannya dia digebukin, badan semua digebukin. Dia diteriakin ketua RT yang enggak bener gitu. Yang gebukin bukan orang kampung dia," ujar Ahok di Rumah Sakit Siloam Kebon Jeruk Jakarta Barat, Kamis (3/11).

"Jadi waktu saya pergi, rombongan ini gak terima, lalu tanya siapa tuan rumahnya? Dicarilah ketua RT ini, dia (Dayat) mengatakan ya saya harus terima (kedatangan Ahok) dong, kampanye kan memang bebas, terdaftar di KPU kok. Lalu dia digebukin, nah saya kira ini penganiayaan," katanya lagi.

Selain itu, terkait pemukulan ini, Ahok mengatakan hal ini harus dilaporkan kepada polisi. Sebab terdapat bukti lengkap seperti visum, video TV, dan foto. "Ini enggak boleh dibiarkan, ada Panwaslu, semua enggak boleh dibiarkan. Kalu cara-cara seperti ini dibiarkan, ini negara mau dibawa ke mana?" ujar Ahok.

Sisi lain, tim kampanye Ahok-Djarot akan menanggung biaya perawatan Dayat. Mereka juga akan melaporkan kasus pemukulan ini ke pihak berwajib.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement