Kamis 03 Nov 2016 14:20 WIB

Warga Kali Krukut Minta Anies tak Gusur Jika Jadi Gubernur

Rep: Mas Alamil Huda/ Red: Esthi Maharani
Pekerja Penanganan Sarana dan Prasarana Umum (PPSU) melakukan penertiban pemukiman tahap pertama sebagai upaya normalisasi di bantaran kali Krukut ,Keluraham Petogogan,Jakarta, Rabu (12/10).
Foto: Republika/Prayogi
Pekerja Penanganan Sarana dan Prasarana Umum (PPSU) melakukan penertiban pemukiman tahap pertama sebagai upaya normalisasi di bantaran kali Krukut ,Keluraham Petogogan,Jakarta, Rabu (12/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah warga yang tinggal di bantaran Kali Krukut, Kelurahan Keagungan, Tamansari, Jakarta Barat meminta calon gubernur Anies Baswedan tak menggusur rumahnya jika terpilih menjadi gubernur. Permintaan itu disampaikan saat Anies blusukan di lokasi tersebut.

Warga RT 01 RW 03 Suwandi mengatakan, ia mendengar akan ada penggusuran untuk beberapa rumah di daerah tersebut dengan alasan normalisasi Kali Krukut. Ia meminta mantan menteri pendidikan itu melindungi warga. "Kami sudah lama di sini, Pak," kata dia, Kamis (3/11).

Hal yang sama juga diutarakan Ani. Dia mengatakan, mayoritas warga yang tinggal di daerah tersebut bermata pencaharian sebagai pedagang. Ia berharap tak ada penggusuran yang dilakukan secara semena-mena tanpa ada dialog dan solusi yang disepakati bersama.

"Kalau digusur kami tidak punya pendapatan yang bisa diandalkan," ujar dia.

Anies pun menanggapi berbagai keluhan warga. Menurutnya, untuk daerah aliran sungai, prioritas utamanya adalah memastikan aliran air tidak terhambat. Sebab, kata dia, konsekuensi aliran air yang terhambat bisa menyebabkan banjir. Dan banjir akan berdampak negatif bagi seluruh masyarakat yang lebih luas.

Untuk rumah-rumah atau tempat yang berada di sekitarnya yang menggangu, kata dia, maka yang terpenting adalah melakukan dialog dengan warga. Selanjutnya, diberikan solusi dengan komunikasi yang baik kepada semua pihak.

"Karena jangan sampai kita beranggapan segala macam pemindahan itu salah, kalau untuk kepentingan publik itu justru harus diamankan, hanya caranya, prosesnya, solusinya harus ada," ujar dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement