REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak, meminta Polri melakukan langkah cepat mencegah masuknya pihak yang ingin menunggangi demo “Bela Islam II” 4 November nanti. Beberapa orang yang memiliki data terkait informasi adanya penunggang demo nanti perlu dimanfaatkan oleh Polri.
Seperti data detail yang diungkap oleh pengamat terorisme, Sydney Jones, Nasir Abbas dan organisasi lain. Mereka menyebut akan ada beberapa kelompok radikal yang memiiki ideologi antikedamaian untuk menunggangi demonstrasi.
“Kehebatan mereka agaknya sangat membantu intelijen Indonesia dan aparat kepolisian untuk bertindak mengantisipasi dan mencegah adanya oknum yang menunggangi demonstrasi damai 4 November,” ujar Dahnil dalam keterangan tertulis kepada Republika.co.id, Kamis (3/10).
Untuk itu, Dahnil mendesak kepolisian maupun intelijen bekerja sama dengan mereka. Tujuannya, guna mencegah menyusupnya kelompok radikal seperti yang disebutkan Sydney Jones dan Nasir Abbas.
Hal tersebut untuk memastikan demonstrasi yang rencananya akan diikuti oleh ratusan ribu umat Islam dari seluruh Indonesia itu aman. Dengan begitu, keamanan dan ketentraman akan tetap terjaga.
Seperti diketahui, umat Islam akan melakukan demonstrasi besar-besaran di depan Istana Presiden terkait dugaan penistaan agama Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahja Purnama atau Ahok. Mereka menuntut agar proses hukum Ahok dipercepat yang kini ditangani oleh Bareskrim Polri.