Kamis 03 Nov 2016 02:30 WIB

Panglima TNI Minta Prajurit Tindak Tegas Pendemo Anarkis

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Bilal Ramadhan
Kapolri Jenderal Tito Karnavian bersama Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo meninjau pasukan TNI dan Polri saat apel kesiapsiagaan pengamanan tahap kampanye dalam rangka Pilkada Serentak di Lapangan Silang Monas, Jakarta, Rabu (2/11).(Republika/Prayogi)
Foto: Republika/Prayogi
Kapolri Jenderal Tito Karnavian bersama Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo meninjau pasukan TNI dan Polri saat apel kesiapsiagaan pengamanan tahap kampanye dalam rangka Pilkada Serentak di Lapangan Silang Monas, Jakarta, Rabu (2/11).(Republika/Prayogi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo meminta kepada seluruh prajurit TNI untuk mengerahkan tenaga maksimal untuk menghadapi demonstrasi yang marak jelang Pemilihan Kepala Daerah serentak 2017. Jika situasi dianggap tak terkendali dan muncul tindakan anarkistis, maka prajurit TNI diminta tak segan menindak tegas yang dianggap mengganggu keamanan.

''Ini adalah perintah Panglima pada prajuritku, jangan kamu ragu. Apabila ada dampak berakibat pada dirimu, jangan ragu lakukan itu,'' ujar Gatot, dalam apel gabungan persiapan pengamanan Pilkada Serentak 2017, di Lapangan Silang Monas, Jakarta, Rabu (2/11).

Gatot menjamin prajuritnya tidak akan dipenjarakan karena sebagai saksi. Sebab Panglima TNI sendiri yang memberikan perintah. Ia mengatakan, sudah menjadi tugas TNI untuk mengamankan aksi unjuk rasa agar berjalan tertib dan aman. Dengan demikian, massa bisa efektif dan merasa nyaman menyampaikan aspirasinya.

Namun, jika tensi meningkat dan mengancam keselamatan bersama, maka perlu ada tindakan keras dari TNI maupun Polri yang tergabung dalam satuan pengamanan gabungan. ''Apabila demo meningkat jadi anarkis bahkan radikal, maka yang kamu lindungi adalah rakyat Indonesia. Jangan sampai terkena dampak,'' tegasnya.

Ia meyakini, jumlah pendemo jauh lebih kecil dibandingkan masyarakat di luar yang keamanannya bisa terancam oleh sekelompok orang. Khusus prajurit TNI, lanjut dia, jangan ragu melindungi rakyat. Karena mereka adalah prajurit TNI yang memegang teguh Sumpah Prajurit dan Sapta Marga dalam membela ideologi negara dan Pancasila.

''TNI tidak akan mentolerir gerakan yang ingin memecah belah bangsa dengan politisasi dan SARA,'' ucap Gatot.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement