Rabu 02 Nov 2016 12:27 WIB

PPP Minta Intelijen Cegah Penyusup di Demo 4 November

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Bilal Ramadhan
Pasukan polri dan TNI saat mengikuti apel kesiapsiagaan pengamanan tahap kampanye dalam rangka pilkada serentak 2017 di Lapangan Silang Monas, Jakarta, Rabu (2/11)
Foto: Republika/Prayogi
Pasukan polri dan TNI saat mengikuti apel kesiapsiagaan pengamanan tahap kampanye dalam rangka pilkada serentak 2017 di Lapangan Silang Monas, Jakarta, Rabu (2/11)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekjen PPP Arsul Sani memandang, rencana aksi demonstrasi 4 November merupakan manifestasi hak berekspresi dan menyampaikan pendapat. Karena itu, tugas pemerintah terutama aparat keamanan untuk memfasilitasi demo tersebut dan menyikapinya dengan baik.

Menurutnya, mayoritas mutlak yang akan ambil bagian dari demo tersebut adalah umat Islam yang ingin aksinya berlangsung damai, aman dan tertib. ''Karena itu, tugas jajaran intelijen untuk menutup ruang atau celah penyusupan yang akan membuat kekacauan,'' kata Arsul, saat dihubungi, Rabu (2/11).

Ia menilai, dibutuhkan sikap bijak yang lebih luas dalam menangani para peserta demi ini. Karena diantara ratusan ribu massa nanti, tentu terdapat berbagai macam gaya, perangai dan tingkat emosionalitas yang berbeda-beda. Sehingga, Arsul tidak memungkiri adanya potensi ricuh dari aksi tersebut.

"Karena itu, PPP berharap jajaran intelijen keamanan bekerja dengan baik,'' ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement