Rabu 02 Nov 2016 11:47 WIB

SBY: Kalau Demo 4 November Bisa Dicegah, Pemerintah Dapat Nilai 100

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Winda Destiana Putri
Ketua Umum Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Ketua Umum Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono ikut menanggapi soal aksi demonstrasi besar pada 4 November nanti. Menurut dia, jika aksi demonstrasi tersebut bisa dicegah, tidak jadi dilakukan, maka itu jauh lebih baik.

Berdasarkan situasi politik yang terjadi belakangan ini, pemerintah ingin agar unjuk rasa tersebut dicegah dan berupaya agar demonstran dari berbagai daerah tidak berduyun-duyun datang ke Jakarta. Langkah-langkah itu boleh dikatakan tidak salah, dalam arti, akan jauh lebih baik tidak perlu ada unjuk rasa, apalagi unjuk rasa yang besar, yang anarkistis. "Itu yang terbaik, nilainya 100, A plus," tutur dia dalam konferensi pers di kediamannya di Cikeas, Bogor, Rabu (2/11).

Dalam kesempatan itu, SBY juga menyindir kondisi negara saat ini yang sering gaduh, grasak-grusuk, panik, dan bersikap reaktif tak menentu tetapi tidak bernilai.

"Kita sering tidak tidur untuk melakukan banyak hal, untuk mengatasi masalah, tapi ternyata masalah tidak bisa diatasi," tutur dia.

Menurut dia, masyarakat tidak mungkin melakukan unjuk rasa besar-besaran hanya untuk bersenang-senang. Tentu, kata dia, ada hal yang diprotes. "Pasti ada lah yang diprotes. Enggak mungkin ribuan orang itu untuk happy-happy," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement