REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan-Sandiaga Uno berencana membatasi mobil mewah di Jakarta. Pembatasan ini akan dilakukan selama beberapa tahun sembari memperbaiki transportasi publik.
"Kalangan menengah atas harus mengurangi syahwatnya beli mobil baru dan mewah, kurangi dulu lah dua tahun saja moratoriumnya," kata Sandiaga di Jalan Bangun Nusa III, Cengkareng Timur, Jakarta Barat, Selasa (1/11).
Sandiaga mengatakan, langkah ini pasti tak populer di kalangan pengusaha besar yang sebagian besar, juga teman Sandiaga sendiri. Namun, kata dia, itu perlu dilakukan untuk menekan pertambahan jumlah mobil di Ibu Kota dan mengurangi kemacetan untuk sementara. "Saya bilang ini butuh, kalau nggak Jakarta macetnya makin gawat," ujar dia.
Sandiaga mengatakan, pembatasan mobil mewah harus diimbangi dengan perbaikan transportasi publik. Ia yakin, jika transportasi umum dan pelayanannya lebih baik, masyarakat secara perlahan akan menggunakan kendaraan umum.
Menurutnya, pemimpin harus memberi contoh untuk menggunakan transportasi publik. Ia akan menggunakan transportasi publik sekali dalam sepekan ke kantor atau balai kota jika terpilih dalam Pilkada DKI 2017. "Jadi saya bilang semua rakyat, semua warga kelas menengah ngikut kok pimpinannya. Lead by example mereka akan mengikut," ujar dia.