Selasa 01 Nov 2016 14:21 WIB

Polda Sumut Tegaskan tidak Ada Status Siaga 1

Rep: Issha Harruma/ Red: Bilal Ramadhan
 Di depan Gedung Sate, Kota Bandung, massa meneriakan Takbir pada Aksi demonstrasi umat Islam terkait pernyataan kontoversi Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok yang mengutip salah satu ayat Alquran, Jumat (21/10).
Foto: Republika/Edi Yusuf
Di depan Gedung Sate, Kota Bandung, massa meneriakan Takbir pada Aksi demonstrasi umat Islam terkait pernyataan kontoversi Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok yang mengutip salah satu ayat Alquran, Jumat (21/10).

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Polda Sumut menegaskan tidak ada penetapan status Siaga 1 terkait aksi unjuk rasa 4 November. Meski begitu, seluruh personel tetap diinstruksikan untuk meningkatkan patroli dan penjagaan.

Kabid Humas Polda Sumut Kombes Rina Sari Ginting mengatakan, pihaknya telah menerima pemberitahuan dari sejumlah ormas yang akan mengadakan unjuk rasa. Unjuk rasa tersebut lanjutnya, akan diikuti oleh berbagai massa dari sejumlah daerah di sekitar kota Medan. Polda Sumut pun, kata Rina, akan memberi pengawalan agar aksi tersebut berjalan aman dan tertib.

"Kita tetap melakukan pengamanan seperti biasa, tidak ada pengamanan ekstra," kata Rina, Selasa (1/11).

Rina menjelaskan, salah satu materi yang akan disampaikan dalam unjuk rasa 4 November tersebut, yakni protes terhadap pernyataan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Aksi protes terhadap dugaan penistaan terhadap ayat Alquran oleh Ahok ini juga akan dilakukan di Jakarta.

"Sebagian besar memang tentang protes Ahok itu," ujar Rina.

Menurut dia, pihak kepolisian akan menjaga seluruh jalur yang akan dilalui pengunjuk rasa agar penyampaian aspirasi berlangsung tertib. "Terkait ancaman massa yang akan memblokade jalur menuju Kualanamu, Deli Serdang, sampai saat ini, belum ada informasinya," kata Rina.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement