Ahad 30 Oct 2016 23:54 WIB

Stok Ikan di Karawang Menurun Drastis

Rep: Ita Nina Winarsih/ Red: Angga Indrawan
Ikan tuna, salah satu andalan ekspor hasil laut Indonesia.
Foto: http://www.ekobiz-parepare.com
Ikan tuna, salah satu andalan ekspor hasil laut Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG -- Cuaca buruk berpengaruh terhadap hasil tangkapan nelayan Kabupaten Karawang. Saat ini, sentra-sentra pelengan ikan di wilayah tersebut kekurangan stok. Pasalnya, banyak nelayan yang tak pergi melaut. 

Dedi Supardi (38 tahun), nelayan asal Sungai Buntu, Kecamatan Pedes, mengatakan, hampir sebulan nelayan tak melaut akibat cuaca buruk. Kalaupun melaut, perginya tidak jauh-jauh. Paling juga masih di tengah-tengah perairan Karawang.

"Hasilnya jadi kurang maksimal," ujarnya kepada Republika, Ahad (30/10). 

Biasanya, nelayan bisa melaut sampai ke Sumatera, dan Kalimantan. Tetapi, sekarang tidak bisa pergi jauh. Sebab, cuaca tak bisa ditebak. Kalaupun melut di perairan Karawang, paling banter nelayan mendapatkan udang.

"Kalau banyak dijual ke pelelangan. Tapi, kalau hasilnya sedikit, biasa untuk dikonsumsi sendiri," ujarnya. 

Saat ini, lanjut Dedi, hasil tangkapan laut di pelelangan menurun drastis. Biasanya, ikan berbagai jenis, berjejer memenuhi halaman tempat pelelangan, kini kosong. Paling juga, ikan yang dilelang tidak lebih dari 20 kilogram jumlahnya.

Sementara itu, Wakil Ketua HNSI Kabupaten Karawang, Sahari, mengatakan, hampir semua nelayan tak bisa melaut. Termasuk, nelayan di Pasir Putih, Desa Sukajaya, Kecamatan Cilamaya Kulon. Biasanya, dalam sehari nelayan ini menghasilkan satu ton rajungan, kini paling bagus hanya tiga kuintal.

"Tak hanya di Pasir Putih, semua tempat pelelangan ikan di Karawang dalam kondisi yang sama," ujarnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement