Ahad 30 Oct 2016 17:00 WIB

Agus dan Anies Berpeluang Menang di Putaran Kedua Pilgub DKI

Rep: Amri Amrullah/ Red: Nur Aini
Founder Lembaga Survei Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia (KedaiKOPI), Hendri Satrio (kiri) , berbincang bersama Tim Pemengan Anies-Uno, Ferry Juliantono, Tim Pemenangan Ahok-Djarot, Hendrawan Supratikno, dan Tim Pemenangan Agus-Silvi, Andi
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Founder Lembaga Survei Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia (KedaiKOPI), Hendri Satrio (kiri) , berbincang bersama Tim Pemengan Anies-Uno, Ferry Juliantono, Tim Pemenangan Ahok-Djarot, Hendrawan Supratikno, dan Tim Pemenangan Agus-Silvi, Andi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia (Kedai Kopi) merilis hasil survei terbarunya, Ahad (30/10). Hasil survei yang dilakukan pada 19-24 Oktober 2016 itu, menyimulasikan dua pasangan calon apabila Pilkada DKI masuk dua putaran.

Dari simulasi tersebut, baik pasangan pejawat Ahok-Djarot melawan Agus-Sylvi atau Ahok-Djarot melawan Anies-Sandi menunjukkan pejawat berpotensi kalah di dua putaran. Hal ini disampaikan Juru bicara Lembaga Survei Kedai Kopi, Hendri Satrio saat merilis hasil surveinya di kawasan Cikini, Jakarta.

"Hasil survei kami 53 persen warga Jakarta memprediksi Pilkada DKI akan terjadi dua putaran. Karena itu kita lakukan simulasi terhadap tiga pasangan calon untuk dua putaran," kata dia, Ahad (30/10).

Dari simulasi tersebut dijelaskan pasangan calon dari pertahana (pejawat) Ahok-Djarot dipasangkan melawan Anies-Sandi. Hasilnya Ahok-Djarot mendapat persentase responden yang memilih hanya 37 persen, dan Anies-Sandi di angka 43 persen. Hal yang sama ketika simulasi paslon Ahok-Djarot melawan Agus-Sylvi. "Ahok kalah dengan persentase responden 33 Persen sedangkan untuk Agus-Sylvi mendapat 48 persen dari responden," ujar Hendri.

Sedangkan kalau dua putaran, bila dipasangkan Agus-Sylvi dengan Anies-Sandi survei reponden menunjukkan persaingan ketat di sekitar 39 persen. Hendri mengungkapkan karakter personel yang melekat dari calon setidaknya telah menjadi gambaran bagi responden.

Di mana responden mengenal sisi personal Ahok di karakternya yang ceplas-ceplos, berbicara apa adanya, dan cendrung arogan. Sedangkan pada sosok Anies respoden melihat sisi personal ia sebagai tokoh pendidikan, cendekiawan, dan kalem. Berbeda dengan sosok Agus, responden lebih melihat sosol putra SBY, dari kalangan militer, dan pemimpin muda.

Menanggapi hal itu, Tim Pemenangan Ahok-Djarot, Hendrawan Supratikno yang juga sebagai pengulas hasil survei Kedai Kopi tersebut menilai simulasi yang dipaparkan belum jelas. Menurutnya metodologinya kurang jelas dan tidak diungkap seperti apa simulasi yang ditawarkan ke responden.

"Karena kami juga melakukan hal yang sama melalui survei internal," katanya di tempat yang sama. Kalau di survei internal, jelasnya, pemilih Ahok-Djarot hingga saat ini masih sangat solid, besarnya 40-44 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement