REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penelitian yang dilakukan lembaga survei Kedai Kopi menunjukkan bahwa sebanyak 67,7 persen warga Jakarta menganggap pejawat Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat masih berpeluang kalah dalam Pilgub DKI Jakarta.
"Mayoritas masyarakat percaya Ahok masih bisa kalah," ujar Direktur Utama Lembaga Survei Kedai Kopi Hendri Satrio, dalam konferensi pers di Cikini, Jakarta Pusat, Ahad (30/10).
Menurutnya, masyarakat menilai bahwa Ahok-Djarot dapat kalah antara lain karena sikap arogan yang kerap ia tunjukkan serta persoalan kasus penisataan agama yang melibatkannya. Kendati begitu, tingkat keterpilihan atau elektabilitas pasangan Ahok-Djarot saat ini masih unggul dibanding dua rivalnya. Berdasarkan survei yang dilakukan Kedai Kopi pada 19-24 Oktober, didapatkan data bahwa tingkat elektabilitas pasangan Agus-Sylvi berada di angka 21 persen, Ahok-Djarot 27,5 persen dan Anies-Sandiaga 23,9 persen.
Menanggapi hasil tersebut, tim pemenangan Ahok-Djarot Hendrawan Supratikno masih optimistis pasangan calon yang didukungnya dapat menang dalam satu putaran. Menurut Hendrawan, berdasarkan survei internal yang dilakukan partai, tingkat elektabilitas pasangan Ahok-Djarot berada di posisi 42-44 persen. Adapun undecided voters diprediksi sebanyak 20-25 persen.
Hendrawan yakin hasil survei internal tersebut lebih mencerminkan kondisi sebenernya di masyarakat. Sebab, kata dia, responden yang disurvei jumlahnya lebih banyak dari yang didapatkan Kedai Kopi. "Kalau jumlah respondennya lebih banyak biasanya angkanya relatif stabil," ucap dia, dalam kesempatan yang sama.
Baca juga: Laporan Dana Kampanye Ahok ke KPU Dinilai Janggal