REPUBLIKA.CO.ID, BOYOLALI -- Hari Pangan Sedunia yang diselenggarakan oleh Kementerian Pertanian di Boyolali memamerkan hasil inovasi teknologi pertanian lahan kering dalam merespons perubahan iklim. Hari Pangan Sedunia (HPS) yang dibuka Menteri Pertanian Amran Sulaiman di Kompleks Pemerintahan Kabupaten Boyolali, Jumat (28/10) menampilkan teknologi unggulan tanaman pangan dari berbagai jenis dan varietas.
Pameran juga menampilkan teknologi unggul tanaman perkebunan, tanaman hortikultura, peternakan, dan teknologi tata kelola air. Sejumlah varietas pangan unggulan dipamerkan pula, seperti jagung tongkol ganda dan pepaya delima yang memiliki buah banyak dalam satu pohon.
HPS ke-36 diikuti oleh 205 gerai pameran dari berbagai kementerian/lembaga terkait, BUMN, pemerintah daerah, organisasi internasional, dan perusahaan swasta. Selain itu ada pula Tur Diplomatik yang dilaksanakan hari ini dengan peserta yang berasal dari Duta Besar negara sahabat dan perwakilan organisasi internasional.
Rencananya acara puncak dan panen raya Hari Pangan Sedunia 2016 akan dihadiri oleh Presiden Joko Widodo pada Sabtu (29/10) ditandai dengan pelaksanaan panen padi teknologi Jarwo Super di Kecamatan Desa Trayu, Banyudono, Kabupaten Boyolali dan upacara puncak di Alun-alun Kabupaten Boyolali.
Gelaran HPS juga dijadikan momentum gerakan keragaman pangan lokal, kebhinekaan sumber karbohidrat yang mewujudkan kedaulatan pangan. Pameran produk pertanian diikuti sekitar 209 peserta dari 34 provinsi yang menampilkan keanekaragaman sumber pangan Indonesia.