REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU – Pemerintah Kabupaten Indramayu bersama dengan Kantor Kementerian Agama setempat meluncurkan Gerakan Madrasah Literasi, Jumat (28/10). Hal itu dimaksudkan sebagai upaya untuk mewujudkan budaya baca di lingkungan madrasah di Kabupaten Indramayu.
Peluncuran Gerakan Madrasah Literasi itu dipusatkan di Alun-alun Indramayu dan MTS Negeri Karangampel. Hal tersebut bersamaan dengan Peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-88. Wakil Bupati Indramayu, Supendi mengatakan, gerakan itu diharapkan mampu mendorong siswa untuk gemar membaca dan menyerap banyak pengetahuan dari buku yang dibaca. Selain itu juga mendorong siswa dapat mengomunikasikan hasil bacaannya kepada pihak lain.
‘’Ini penting mengingat kemampuan komunikasi siswa Indonesia umumnya masih cukup rendah,’’ tutur Supendi.
Supendi mengatakan, sekolah madrasah jumlahnya cukup banyak di Kabupaten Indramayu. Karenanya, dia optimis gerakan tersebut bisa diterima dan berhasil dalam penerapannya. Supendi mengungkapkan, saat ini gerakan literasi di Kabupaten Indramayu cukup membanggakan. Hal ini karena, Kantor Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Indramayu telah memiliki ruang perpustakaan yang representatif untuk kenyamanan pengunjung.
Selain itu, ruang perpustakaan tersebut juga telah menerapkan sistem digital katalog. Hal ini karena, bahan referensi bagi kabupaten/kota di Indonesia untuk melakukan studi banding. Hal lainnya juga adalah keberhasilan perpustakaan Desa Majasari, Kecamatan Sliyeg, Kabupaten Indramayu yang telah menjadi juara tiga tingkat nasional pada lomba perpustakaan desa. Bahkan, bupati Indramayu juga meraih penghargaan Nugra Jasadarma Pustaloka dari Perpustakaan Nasional RI karena dinilai mampu mengembangkan budaya baca di Kabupaten Indramayu.
‘’Jika budaya literasi bisa dimulai dari sekolah-sekolah, maka kebangkitan Indramayu dan juga Indonesia menjadi negara maju optimis bisa terealisasi,’’ kata Supendi.