Jumat 28 Oct 2016 13:10 WIB

Cara Anies Baswedan Tekan Harga Bahan Pokok

Rep: Mas Alamil Huda/ Red: Bilal Ramadhan
Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memberi salam saat membeli peci khas Betawi di Blok F Pasar Tanah Abang, Jakarta, Jumat (21/10).
Foto: Antara/M Agung Rajasa
Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memberi salam saat membeli peci khas Betawi di Blok F Pasar Tanah Abang, Jakarta, Jumat (21/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan-Sandiaga Uno memrioritaskan program pengendalian harga bahan pokok yang kian tinggi. Harga kebutuhan pokok ini dinilai telah mencekik warga Ibukota.

"Pedagang cabe, bawang merah menceritakan soal naiknya harga-harga, bingung jualnya gimana, belinya saja mahal di (Pasar Induk) Kramat Jati, ini yang jadi prioritas utama kami," kata Anies di Pasar Tebet, Jakarta Selatan, Jumat (28/10).

Anies mengatakan, banyak cara yang bisa dilakukan untuk menekan harga bahan pokok. Di antaranya, memangkas rantai distribusinya dan memastikan barang cukup untuk wilayah DKI. Mata rantai distribusi, kata dia, terkait dengan sistem transportasi.

"Jadi kalau kita bisa memperbaiki itu dengan penjadwalan-penjadwalan distibusi lebih baik, Insya Allah berjalan lebih baik," ujar dia.

Yang kedua, lanjut Anies, harus bisa menjangkau langsung pusat-pusat produsen kebutuhan pokok. Masalah seperti ini perlu dibicarakan dengan mengundang pihak terkait. Pemprov, kata dia, harus menjembatani semua itu dengan menunjukkan tujuan bagaimana bisa membuat dan tetap memberikan ruang keuntungan bagi semua pihak.

"Kita ingin efektifitas itu terjadi pasar lebih efisien tetapi juga pelaku-pelaku pasar tetap diuntungkan," katanya.

Dalam kampanyenya di hari pertama, cagub nomor urut tiga ini mengunjungi pasar tradisional di Tebet, Jakarta Selatan. Ia mengakui banyak keluhan dari para pedagang tentang tingginya harga bahan pokok.

Selain memastikan harga bahan pokok terjangkau, Anies mengatakan, pengelolaan pasarnya juga harus baik. Pertumbuhan pasar tradisional harus dipertahankan dan didorong agar lebih baik. Pasar tradisional ini, kata dia, lebih dari sekedar tempat jual beli.

"Di sini mereka sudah ada yang 30-40 tahun, dan pembeli pun sudah kenal baik. Jadi interaksi inilah yg membuat suasana kekeluargaan menjadi terjaga," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement