Jumat 28 Oct 2016 10:39 WIB

Pemilih Rasional Cenderung Memilih Berdasarkan Rekam Jejak

Rep: Lintar Satria/ Red: Esthi Maharani
Pasangan Cagub dan Wagub DKI Jakarta Anies Baswedan-sandaiga Uno, Basuki T. Purnama- Djarot Saiful Hidayat dan Agus H Yudhoyono- Sylviana Murni berfoto usai rapat pleno pengundian nomor urut pasangan di Jakarta, Selasa (25/10) malam.(Republika/Prayogi)
Pasangan Cagub dan Wagub DKI Jakarta Anies Baswedan-sandaiga Uno, Basuki T. Purnama- Djarot Saiful Hidayat dan Agus H Yudhoyono- Sylviana Murni berfoto usai rapat pleno pengundian nomor urut pasangan di Jakarta, Selasa (25/10) malam.(Republika/Prayogi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peneliti politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Adriana Elizabeth mengatakan pemilih rasional akan memilih berdasarkan keberhasilan kepemimpinan terdahulu. Tapi tidak sepenuhnya pemilih menimbang berdasarkan rasionalistas.

Ada beberapa aspek yang akan dipertimbangan pemilih. Selain rekam jejak kepemimpinan banyak juga pemilih psikologis yang memilih berdasarkan kepribadiaan calon pemimpin dan pemilih yang menimbang berdasarkan kesamaan identitas seperti kesamaan suku, agama dan etnis.

"Kalau orang memilih berdasarkan rasionalitas pasti akan memilih berdasarkan visi misi dan keberhasilan di masa lalu," katanya, di Gedung LIPI, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Kamis (27/10).

Tapi juga banyak pemilih yang berspekulasi. Adriana mengatakan para pemilih yang berspekulasi ini akan memilih calon pemimpin yang mereka sukai. Tapi di negara-negara modern yang cenderung lebih rasional biasanya, kata Adriana, para calon pemimpin yang berhasil pada kepemimpinan sebelumnya akan menang.  

Adriana mencontohkan calon Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang baru dua tahun menjadi menteri. Kapasitas Anies yang merupakan seorang guru juga tak bisa dijadikan alasan dia layak memimpin ibu kota. Alasannya, Gubernur bukan seorang pendidik melainkan petugas yang harus menyelesaikan segala masalah seperti politik, ekonomi, sosial hingga hukum.

"Ini (Gubernur) bukan ngajarin mahasiswa. Coba saja anda bayangkan, apakah Anies bisa melakukan hal itu atau tidak," tambahnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement