REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengundang sejumlah tokoh agama menyerukan pelaksanaan pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2017 secara damai.
"Seruannya untuk seluruh (Pilkada) di Indonesia," kata Ketua PBNU Marsudi Syuhud melalui keterangan tertulis di Jakarta Kamis (27/10).
Marsudi menekankan seluruh elemen masyarakat menjaga kedamaian, ketertiban, tidak anarkis, dan melaksanakan pilkada serentak sesuai aturan berlaku. Ia menyatakan para pemimpin dan tokoh agama sepakat pelaksanaan pilkada serentak di Indonesia berjalan tanpa gangguan keamanan.
Ketua PBNU itu mengimbau masyarakat tidak terprovokasi isu kampanye hitam yang beredar melalui media sosial. Marsudi juga mengapresiasi elemen masyarakat yang berunjuk rasa namun tetap menjaga keamanan dan ketertiban sehingga aksi berlangsung tertib.
Sekretaris Jenderal Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) Gomar Gultom meminta agama tidak dijadikan alat kepentingan politik. "Jangan mencampuradukkan apalagi mengurangi nilai agama demi kepentingan sesaat," ujar Gomar mengingatkan.
Sementara itu, Sekjen Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) Antonius Subianto menuntut para tokoh agama bertindak netral dan berperan sebagai promotor perdamaian pada pilkada 2017.