REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapolda Metro Jaya Irjen M Iriawan mengundang tim sukses pemenangan masing-masing pasangan calon gubernur-wakil gubernur DKI Jakarta ke Markas Polda Metro Jaya, Kamis (27/10). Dalam acara itu, Iriawan menginstruksikan anggotanya menembak pembuat onar selama proses Pilkada DKI Jakarta 2017.
Iriawan mengimbau seluruh jajarannya bertindak tegas terhadap siapa pun yang mencoba mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) selama proses Pilkada berlangsung. "Siapa saja yang bikin onar, polisi harus berani tembak dari bokong ke bawah!" ujar Iriawan dalam sambutannya di gedung aula Polda Metro Jaya, Kamis (27/10).
Acara silaturahim tersebut diisi dengan diskusi, sesi tanya jawab dan peserta diberikan kesempatan untuk menyampaikan masukan terkait keamanan dan pengamanan Pilkada. "Kalau tidak berani tembak ukur saja lingkar pinggang kalian, lalu bikin rok!" ucap Iriawan diiringi tawa peserta.
Acara tersebut dihadiri perwakilan tim sukses dari tiga pasangan calon Gubernur DKI 2017. Dari kubu pasangan calon nomor urut satu, Agus Yudhoyono dan Sylviana Murni diwakili Ketua DPW PPP DKI Jakarta Joko Krismiyanto, Koordinator Divisi Pembinaan Anggota Daerah Partai Demokrat DKI Jakarta, Lazarus Simon Ishak serta Direktur Eksekutif Lingkar Study Jakarta Raya (Lisja) Naufal Firman Yursak.
Untuk pasangan calon nomor urut dua, Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot diwakili Sekretaris DPW Partai Nasdem DKI Jakarta, Wibi Andrino. Untuk pasangan calon nomor urut tiga, Anis Baswedan dan Sandiaga Uno diwakilkan Ketua Umum DPW PKS DKI Jakarta Syakir Purnomo.
Dalam sambutannya, Iriawan juga menjelaskan isu-isu provokatif yang sudah mulai menjamur di tengah masyarakat harus segera ditindaklanjuti dan disikapi sejak saat ini. "Contohnya saja kejadian tanda salib yang dicat di tembok-tembok masjid itu. Kami langsung koordinasi dengan Pangdam jaya untuk mengkondisikan Babinsa dan Babinkamtibmas untuk rutin lakukan operasi," kata dia.