Rabu 26 Oct 2016 22:59 WIB

Warung Remang-Remang Resahkan Warga Sampit

Warung remang-remang (ilustrasi).
Foto: Republika/Edwin
Warung remang-remang (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, SAMPIT, KALTENG -- Hadirnya warung remang-remang di Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah terlihat mulai meresahkan masyarakat karena diduga dimanfaatkan menjadi tempat prostitusi terselubung.

"Kami akan segera menertibkan agar masyarakat tidak lagi resah," kata Kepala Bagian Operasional Polres Kotawaringin Timur (Kotim) AKP Muhammad Ali Akbar di Sampit, Rabu (26/10).

Warung remang-remang adalah istilah untuk warung-warung yang disalahgunakan pemiliknya nagi kegiatan prostitusi. Masyarakat mengeluhkan karena aktivitas maksiat dikhawatirkan membawa pengaruh buruk terhadap masyarakat daerah itu.

Warung remang-remang sering muncul di Jalan Muhammad Hatta atau ruas lingkar Selatan. Ruas jalan itu sering dilewati kendaraan berat yang menuju atau kembali dari Pelabuhan Bagendang.

Masyarakat khawatir karena jika dibiarkan jumlahnya akan bertambah banyak. Apalagi di kawasan itu mulai banyak permukiman masyarakat. "Kami akan turun ke lokasi. Dulu itu sudah pernah ditertibkan Satpol PP tapi informasinya kembali bermunculan," kata Ali.

Rusdi, salah seorang warga menuntut janji pemerintah daerah memberangus prostitusi terselubung berkedok warung remang-remang. Kondisi ini jangan dibiarkan berlarut-larut karena bisa menimbulkan dampak negatif yang luas.

"Jangan cuma menertibkan dengan merobohkan warungnya, tapi tindak juga pemilik tanahnya. Jangan cuma berjanji. Dulu pemerintah daerah berjanji akan menindak tegas warga yang menyewakan tanahnya untuk berdirinya warung remang-remang," kata Rusdi.

Masyarakat meminta prostitusi terselubung tidak dibiarkan. Pemerintah daerah harus tegas agar kegiatan terlarang itu tidak semakin merajalela.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement