Selasa 25 Oct 2016 19:39 WIB

Warga Luar Batang Kesulitan Air Bersih, Ini Kata Palyja

Rep: Muhyidin/ Red: Dwi Murdaningsih
 Warga memanfaatkan air bersih di Kampung Luar Batang, Jakarta Utara, Senin (9/5).  (Republika/Yasin Habibi)
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Warga memanfaatkan air bersih di Kampung Luar Batang, Jakarta Utara, Senin (9/5). (Republika/Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Selama enam bulan terakhir ini, Warga Kampung Luar Batang merasa kesulitan untuk mendapatkan air bersih. Pasalnya, PT PAM Lyonnaise Jaya (Palyja), sebagai salah satu perusahaan pemasok air di Jakarta tidak membuka akses air bersih ke Kampung yang dulunya sempat dihebohkan dengan isu penggusuran tersebut.

Terkait informasi tersebut, pihak Palyja pun langsung terjun ke lapangan untuk menyelidiki kasus tersebut. "Sedang kita selidiki, ini kita lagi cek juga, ini kita lagi cek di lapangan. Karena seharian ini di luar kantor, jadi sampai saat ini saya belum dapat kabar dari lapangan jawabannya seperti apa," ujar Communications and Social Responsibilities Division Head Palyja Meyritha Maryanie saat ditanya Republika.co.id terkait informasi tersebut, Selasa (25/10).

Air Bersih Langka, Warga Luar Batang Menjerit

Staf Palyja Ade Risalino mengatakan seharian ini pihaknya juga sudah melakukan pemeriksaan di internal perusahaannya terkait permasalahan kekurangan air bersih itu. "Ini kita lagi cek di internal kita  permasalahan yang ada di wilayah Luar Batang itu sebetulnya seperti apa. Kita lagi klafikiasi di lapangan mas. Jadi setelah dapat informasi dari Rol, saya langsung cek ke lapangan dan masih menunggu klarifikasi," kata Ade.

 

Sebelumnya diberitakan, masyarakat Kampung Luar Batang di Penjaringan, Jakarta Utara kembali resah. Setelah beberapa waktu lalu dihebohkan dengan rencana penggusuran yang digulirkan Pemprov DKI Jakarta, mereka kini dibuat pusing lantaran tidak ada akses air bersih dari Palyja.

“Sudah sebulan ini, air dari Palyja tidak lagi mengalir ke wilayah RT 03, 04, 05, dan 07 di RW 03 Kampung Luar Batang. Situasi ini membuat warga resah,” ujar tokoh masyarakat setempat, Sulaimansyah, Selasa (25/10).

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement