REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menjalankan sejumlah agenda penting, Senin (24/10). Pada pagi hari Ahok bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana. Ia mengaku ingin pamit ke Jokowi karena akan cuti selama empat bulan.

Tak lama setelah pertemuan itu, Ahok juga menyempatkan diri untuk datang ke Bareskrim Polri. Meski belum ada panggilan, Ahok mengaku berinisiatif untuk menjelaskan persoalan yang membelitnya terkait tudingan penistaan agama.  Kabareskrim pun mengonfirmasi kehadiran Ahok hanya untuk mengklarifikasi tentang pernyataannya yang mengutip surat Al Maidah.

Namun pada sore hari, Ahok memilih tak hadir dalam acara penetapan pasangan calon gubernur DKI Jakarta oleh KPUD. Padahal dua pasangan penantangnya yakni Anies-Sandiaga dan Agus-Sylvi hadir dalam pertemuan tersebut.

Ahok hanya diwakili oleh tim suksesnya. Dalam sebuah pernyataannya di Balai Kota dan dikutip sejumlah media daring Ahok mengaku banyak pekerjaan yang harus diselesaikan, termasuk menandatangani dokumen. Pasangannya, Djarot juga tak menghadiri dengan alasan banyak kerjaan.

Ketua Tim Pemenangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat Prasetyo Edi Marsudi, mengungkapkan Ahok berhalangan hadir karena sedang menyelesaikan kasus dugaan penistaan agama terkait surat Al Maidah 51 di Bareskrim Polri. Selain itu, ia juga menyatakan Ahok masih sedang masa tugas sebagai gubernur DKI Jakarta, karena belum resmi cuti.

"Pak Ahok masih kerja, belum cuti, kan baru tanggal 28 Oktober cutinya. Selain itu juga habis klarifikasi di Bareskrim,'' ucap Prasetyo, yang datang mewakili pasangan Ahok-Djarot.

Baca juga, Ahok akan Datangi Kantor PDIP.

Kendati sibuk, namun Ahok mengaku akan datang ke DPP PDIP pada malam ini. Ia pun belum tahu agenda yang akan dibahas.

"Saya enggak tahu, nanti dibuat oleh partai. Saya malam ini baru datang ke kantor DPP PDI Perjuangan," ujar Ahok di Hotel Grand Sahid Jaya, Senin (24/10).

Ikuti Whatsapp Channel Republika