REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Polisi masih menyelidiki pelaku penculikan terhadap tiga anak di Medan, Jumat (21/10) sore. Saat ini, ketiga anak di bawah umur tersebut telah ditemukan dan kembali ke keluarganya masing-masing.
Kapolsek Medan Area Kompol M Arifin mengatakan, pihaknya telah mengantongi ciri-ciri terduga pelaku yang merupakan seorang perempuan tersebut. "Ciri-cirinya sudah dapat. Untuk motifnya, kita belum tahu," kata Arifin, Ahad, (23/10).
Nazwa Chandra (4), bocah terakhir yang diduga diculik telah ditemukan pada Sabtu (22/10) malam. Dia ditemukan di Parapat, Simalungun, sekitar 180 kilometer dari kota Medan.
Penculikan itu dilaporkan terjadi pada Jumat (21/10) sore di Jl Amaliun Gang Umatan, Kota Matsum II, Medan Area. Saat itu, seorang perempuan berambut pirang yang mengendarai sepeda motor Yamaha Mio terekam membawa pergi tiga bocah. Ketiganya, yakni Nazwa Chandra (4), Mahlan Ariri (7) dan M Aiman (4). Kedua nama terakhir merupakan anak laki-laki dan telah ditemukan lebih dulu. Aksi pelaku ini pun terekam dalam kamera CCTV tetangga korban.
"Untuk saksi sudah empat orang yang diperiksa, yakni tetangga dan keluarga. Jadi, tiga orang anak yang bernama Mahlan, Aiman dan Nazwa saat ini sudah berhasil ditemukan," ujar Arifin.
Orang tua ketiga bocah tersebut pun mengapresiasi kinerja aparat kepolisian yang telah bekerja cepat mencari anak-anak mereka. "Alhamdulillah, anak saya sudah ditemukan di Parapat. Dia sehat-sehat saja," kata ibu Nazwa, Mimi.
Hal senada disampaikan orang tua kakak beradik korban penculikan, Mahlan dan Aiman. Ibu Mahlan dan Aiman, Warida mengatakan, kedua anaknya diculik saat sedang bermain di gang Umatan bersama kawan-kawannya, salah satunya Nazwa.
Mahlan kemudian diturunkan di sebuah jalan tak jauh dari lokasi awal ketiga anak tersebut dibawa. Keesokan harinya, Sabtu (22/10) siang, adiknya, Aiman ditemukan di pinggir jalan di wilayah Patumbak.
"Waktu anak saya Mahlan pulang, dia cerita kalau dia diculik perempuan berambut pirang dan diajak mau dibelikan es krim dan bakso hari Jumat itu," kata Warida.