Ahad 23 Oct 2016 11:12 WIB

Diskusi LGBT Dibatalkan di UGM, Ini Kata Panitia

Rep: Rizma Riyandi/ Red: Teguh Firmansyah
Tolak LGBT/Ilustrasi
Tolak LGBT/Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Pembubaran agenda diskusi mengenai isu LGBT Sabtu (22/10) kemarin dilatarbelakangi oleh beberapa alasan. Kepala Departemen Penalaran Unit Penalaran Ilmiah interdisipliner (UPII) UGM, Wahyu Nurbandi membenarkan pembatalan acara tersebut diputuskan oleh pihak penyelenggara.

“Iya benar, kami dari panitia yang membubarkan (agenda diskusi LGBT),” tuturnya pada Republika.co.id, Ahad (23/10). Menurut Wahyu sebelum membubarkan agenda tersebut, panitia sempat berdiskusi terlebih dulu dengan Forum Komunikasi (Forkom) dan Direktorat Kemahasiswaaan (Dirmawa) UGM.

Setelah perbncangan tersebut, atas beberapa pertimbangan akhirnya panitia sepakat untuk membatalkan diskusi LGBT. Wahyu mengemukakan, diskusi kemarin sebenarnya merupakan agenda rutin yang masuk dalam agenda organisasi.

Acara tersebut dilaksanakan setiap satu atau dua minggu sekali dengan mengangkat tema yang berbeda-beda. Adapun tujuan dari diskusi mengenai LGBT atau Himpunan Mahasiswa Gay (Himag) kemarin adalah untuk melatih berpikir kritis dan menyikapi permasalahan dari banyak sisi dan interdisipliner ilmu secara ilmiah dalam ranah akademik.

“Kami menyelenggarakan diskusi itu tanpa memberatkan suatu kepentingan tertentu,” ujar wahyu. Terkait keberadaan Himag sendiri, ia mengaku belum pernah mengetahui atau menemuinya secara langsung. Bahkan UPII sendiri tidak bisa memastikan keberadaan Himag.

Baca juga,  Mahfud MD: Ini Empat Pendukung LGBT.

Meski begitu menurut Wahyu, organisasinya tertarik mengangkat isu ini karena ada mahasiswa yang sempat membuat skripsi dengan mengangkat isu Himag. “Ada mahasiswa yang skripsinya tentang Himag, di  sini kami mencoba untuk membahas skripsi itu,” kata Wahyu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement