REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu Jimly Asshiddiqie berharap petinggi politik ikut meredakan kekisruhan Pemilihan Kepala Daerah 2017 yang digelar serentak di Indonesia. "Idealnya para pemimpin negeri harus menenangkan rakyat yang sedang marah," kata Jimly saat dikonfirmasi di Jakarta, Jumat (21/10).
Pernyataan Jimly merujuk sikap masyarakat terhadap dugaan penistaan agama yang menyeret pejawat Pilkada DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. Selain pemimpin negara dan petinggi politik, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu menyebutkan Polri harus mengendailan agar kemarahan masyarakat tidak meluas.
Jimly berharap rakyat lebih konsen mempersiapkan diri memilih kepala daerah yang tepat dengan aman dan cerdas.
Menurut Jimly, pasangan calon kepala daerah masih memiliki waktu untuk menyampaikan visi dan misi, serta menarik simpatik masyarakat.
Jimly juga berpesan agar seluruh pihak berpijak kepada Pancasila dan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 agar saling menghargai, serta menghormati antarkelompok. Terkait penanganan kasus dugaan penistaan agama, Jimly menyatakan penyidik Polri lebih baik menunda proses hukum agar pilkada berlangsung damai.