REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menginginkan sinergi antara Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dan Badan Imigrasi semakin diperkuat dalam mengawasi warga negara asing (WNA). Sebab banyak orang asing masuk ke Indonesia melalui DKI Jakarta.
"Karena semua Kedubes ada di Jakarta, kita harus waspadai jangan sampai mereka nanti bisa menjadi jaringan pengedar Narkoba atau money laundering atau prostitusi, bahkan lebih bahaya kalau penyelundupan senjata teroris," ujar Djarot di Balai Kota, Kamis (20/10).
Selain itu, Djarot juga meminta warga Jakarta waspada dan mengawasi WNA dilingkungannya. Karena dengan kondisi geografis Indonesia, orang asing dapat mendarat darimana saja.
Pihak Pemprov DKI Jakarta, Djarot mengatakan, perlu penguatan sinergi. Ada, Djarot menuturkan, beberapa kawasan tertutup di Jakarta. Terutama di apartemen dan perumahan mewah. Kawasan tertutup tersebut merupakan peraturan pengelola apartemen.
"Kita menghargai privasi tapi ya harus beri data dong. Kalau di hotel sih gampang ada data, tapi kalau di perumahan mewah itu yang sulit. Ini makanya ditekankan bahwa lurah dan camat harus bersinergi untuk mengawasi ini," katanya.