REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui Badan Perencana dan Pembangunan Daerah (Bappeda) akan memvalidasi data warga miskin di Jawa Barat. Berdasarkan data warga miskin yang dimiliki Pusat Data dan Analisis Pembangunan (Pusdalisbang) tercatat di antaranya kepala rumah tangga dengan tingkat pendidikan Strata 2 (S2) hingga berprofesi PNS dan anggota dewan.
Kepala Pusdalisbang Bappeda Jawa Barat Agus Ismail mengatakan berdasarkan data dari Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) tahun 2015 ada hampir empat juta warga miskin di Jawa Barat. Data latar belakang ataupun tersebut berdasarkan hasil yang disurvei Badan Pusat Statistik (BPS). Di antaranya warga miskin tercatat memiliki latar belakang pendidikan tinggi.
"Kita lihat beberapa yang unik tadi di antaranya dari empat juta kepala rumah tangga yang berlatar belakang S2 atau S3. Ada 48 kepala rumah tangga yang berlatar belakang pendidikan S2 dan S3," kata Agus usai rapat tim pengendali kemiskinan di Kantor Bappeda Jawa Barat, Jalan Ir. H. Juanda, Kota Bandung, Rabu (19/10).
(Baca Juga: Bali Segera Tuntaskan Bedah 1.600 Rumah Warga Miskin)
Menurut Agus, latar belakang pendidikan tersebut terlihat cukup janggal. Selain berlatar pendidikan tinggi, Agus juga mengungkapkan ada kejanggalan data warga miskin lainnya dari segi profesi. Tercatat ada ribuan kepala rumah tangga miskin yang berprofesi sebagai PNS, pegawai BUMN dan BUMD, hingga anggota dewan.
"Keunikan lainnya ada sekitar 1.700 kepala rumah tangga dari empat juta atau tepatnya 3,9 sekian juta yang status pekerjaannya di dalam tabel itu PNS, anggota TNI, Polri, pegawai BUMN BUMD atau anggota legislatif," tutur Agus.