Rabu 19 Oct 2016 10:57 WIB

Media Australia: Ahok tak Bisa Kontrol Perkataan dan Impulsif, tapi Populer

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Erik Purnama Putra
Ahok
Foto: Republika/Yasin Habibi
Ahok

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dikenal sebagai gubernur yang tidak pernah bisa mengontrol perkataannya. Ahok yang impulsif (meledak-ledak) memunculkan dua kubu terpecah. Ia  merupakan gubernur pertama yang mewakili dua minoritas, yaitu beragama Kristen dan beretnis Cina. Dia menimbulkan kontroversi di masyarakat, begitu ulasan media ternama Australia, Sydney Morning Herald, Rabu (19/10).

Ahok juga mempertanyakan adanya larangan penjualan bir di minimarket. Menurut dia, tak seorangpun mati karena minum bir. Selain itu ia juga meminta sekolah-sekolah negeri tak memaksa siswinya memakai jilbab. Ia juga selalu mengatakan tak membutuhkan partai politik untuk mendukungnya. Dia juga dibenci karena melakukan penggusuran warga miskin kota dengan paksa. 

Presiden Ke-5 Republik Indonesia Megawati Soekarnoputri mengatakan, andai ada alat perekam ajaib, saya akan meletakkan perekam ajaib itu ke mulutnya (Ahok) sehingga ia bisa berkata sesuai dengan keinginan kita. "Namun sayangnya alat perekam ajaib itu tak ada," katanya mengomentari perilaku Ahok.

PDIP yang dipimpin Megawati pada akhirnya memutuskan untuk mendukung Ahok dalam Pilgub DKI pada Februari 2017. Meskipun, sebelumnya Ahok mengklaim tidak butuh dukungan parpol dan maju lewat jalur independen.

Gubernur yang bicaranya kasar dan terus terang rupanya sangat populer di Jakarta. Ahok yang sebelumnya menjabat wakil gubernur memang pernah diramalkan akan memimpin Jakarta saat Jokowi jadi presiden. Efisiensi yang dilakukan Ahok dan sikapnya yang tegas terhadap korupsi membuat banyak orang memilihnya di mana 95 persen adalah Muslim.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement