REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi NTB menargetkan tingkat partisipasi pemilih pada Pilkada 2018 mencapai 75 persen.
"(Target) 75 Persen, yang penting jangan di bawah 70 persen," kata Ketua KPU NTB Lalu Aksar Ansori di Media Center Pemprov NTB, Kota Mataram, NTB, Senin (17/10).
Selain Pemilihan Umum Legislatif (Pileg), kecenderungan tingkat partisipasi pemilih di NTB dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) dan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) terus menurun.
Ia memaparkan, pada Pileg 2014, tingkat partisipasi sebesar 77,32 persen, atau naik dibanding Pileg 2009 sebesar 74,99 persen.
"Pada Pilpres 2009 itu 75,70 persen, turun pada 2014 yang sebesar 71,80 persen," lanjutnya. Penurunan tingkat partisipasi juga terjadi pada Pilkada di NTB. Pada Pilkada 2010, tingkat partisipasi mencapai 78,31 persen, dan mengalami penurunan pada Pilkada 2015 yang sebesar 71,98 persen.
"Yang banyak (penurunan) di Mataram dan Loteng (Lombok Tengah) pada pilkada 2015," paparnya.
Terkait dengan tren penurunan, ia menilai, lantaran adanya kecenderungan keengganan memilih para masyarakat terhadap para pemimpin baik untuk tingkat provinsi maupun nasional.
"Mungkin juga bosan karena terlalu banyak pemilihan, bayangkan, dari 2009 ada Pilkades, Pemilu, Pilkada," katanya menambahkan.