Jumat 14 Oct 2016 22:45 WIB

Batik Bisa Jadi Daya Tarik Pariwisata

Pengrajin menorehkan lilin (malam) ke atas kain putih bermotif batik di Pameran Batik Indonesia Pusaka Dunia di Museum Nasional, Jakarta, Minggu (2/10).
Foto: Antara/ Widodo S. Jusuf
Pengrajin menorehkan lilin (malam) ke atas kain putih bermotif batik di Pameran Batik Indonesia Pusaka Dunia di Museum Nasional, Jakarta, Minggu (2/10).

REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Pemerhati pariwisata Banyumas Bambang Widodo mengatakan batik sebagai warisan budaya bisa menjadi daya tarik pariwisata yang berkelanjutan asalkan dikembangkan dengan baik.

"Warisan budaya bisa menjadi daya tarik pariwisata yang menjanjikan, contohnya adalah batik. Batik bisa menjadi magnet untuk menarik wisatawan," kata Bambang Widodo di Purwokerto, Jawa Tengah, Jumat (14/10).

Dia menjelaskan Banyumas memiliki batik dengan ciri khas tersendiri yang bisa bersaing di pasaran. "Hanya saja tergantung dari strategi promosinya, pada saat ini batik Banyumas belum seterkenal batik-batik dari daerah tetangga," katanya.

Selama ini, kata dia, promosi yang dilakukan belum optimal. "Promosi harus dilakukan secara berkelanjutan, terus menerus dan jangan takut melakukan terobosan," katanya.

Dia menjelaskan selama ini ada gerakan wajib berbatik bagi pelajar, guru dan aparatur pemerintah kabupaten. "Itu merupakan langkah yang sangat strategis, namun upaya promosi harus lebih optimal, pasarkan batik banyumas hingga ke tingkat nasional, misalkan menggandeng tokoh nasional," katanya.

Selain promosi, kata dia, para perajin batik juga harus mengembangkan kreativitasnya agar dapat menghasilkan produk yang semakin digemari masyarakat. "Ciptakan sesuatu yang baru dan memiliki nilai tambah namun jangan menghilangkan ciri khas batik Banyumas itu sendiri misalkan coba bermain dengan warna atau motif," katanya.

Pemerintah daerah, kata dia, juga harus berperan dengan memberikan pendampingan bagi para perajin batik. "Beri pendampingan, perbanyak program pemberdayaan bagi perajin batik," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement