Jumat 14 Oct 2016 21:20 WIB

Angka Kemiskinan di Jawa Barat Masih Tinggi

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Ilham
Kemiskinan, ilustrasi
Foto: Pandega/Republika
Kemiskinan, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, SOREANG -- Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat, Dedi Mulyadi mengatakan, angka kemiskinan di provinsi Jawa Barat masih tinggi. Sebab, berdasarkan pantauan di lapangan masih banyak masyarakat yang membutuhkan perhatian lebih.

"Angka kemiskinan di Jawa Barat masih tinggi," ujarnya di Kabupaten Bandung, Jumat (14/10).

Ia menuturkan, pelantikan pengurus partai Golkar dilakukan pada ruang-ruang publik sekaligus melihat kondisi masyarakat yang memerlukan perhatian. Termasuk perhatian di daerah-daerah yang bupatinya bukan berasal dari partai.

Dirinya mengaku saat berada di Sumedang untuk melantik pengurus menemukan anak kembar siam. Sehingga, partai berinisiatif memberikan bantuan dengan membawa anak tersebut ke RSHS untuk diobati.

Menurutnya, peristiwa seperti itu akan ditemui oleh mereka yang sering berkunjung ke daerah-daerah. Bahkan, dirinya menemukan satu keluarga terdiri dari enam orang anggota keluarga yang tinggal dalam satu rumah tanpa toilet, dapur dan ukuran rumah 2x3 meter.

"Hampir di berbagai tempat ada persoalan yang memerlukan perhatiannya. Kesimpulan angka kemiskinan di Jabar masih tinggi sehingga diperlukan perhatian khusus dan strategis untuk menyelesaikan," ungkapnya.

Dedi mengatakan, pelantikan yang dilakukan di ruang publik bertujuan agar para kader lebih peka terhadap permasalahan masyarakat. Termasuk adanya aduan online yang dibuat partai Golkar untuk menampung keluhan masyarakat.

Ia menambahkan, kemiskinan yang masih tinggi di Jawa Barat disebabkan karena permasalahan yang banyak dan dipengaruhi jumlah penduduk yang besar dan ruang yang sempit. "Hak kepemilikan tanah sudah berkurang, banyak warga gak punya tanah," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement