Jumat 14 Oct 2016 18:51 WIB

Ketika Polisi Gunakan Asmaul Husna untuk Redam Emosi Pendemo

Rep: Muhyiddin/ Red: Ilham
Ribuan massa Kelompok Bela Islam berunjukrasa memprotes tindakan penistaan agama oleh Gubernur DKI Basuki Tjahaja Puranama di depan Balai Kota DKI, Jumat (14/10).
Foto: Republika/Yasin Habibi
Ribuan massa Kelompok Bela Islam berunjukrasa memprotes tindakan penistaan agama oleh Gubernur DKI Basuki Tjahaja Puranama di depan Balai Kota DKI, Jumat (14/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polda Metro Jaya sempat membunyikan asmaul husna saat ribuan massa aksi dari berbagai ormas Islam melakukan unjuk rasa terkait penistaan agama di Balai Kota, Jumat (14/10). Hal itu dilakukan untuk meredam amarah massa aksi terhadap Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang mengutip Surah Al-Maidah ayat 51.

Hal ini bermula saat pendemo mulai emosi karena dihalangi polisi dan TNI. Polisi yang ingin meredakan emosi massa, kemudian memutar lantunan asmaul husna tersebut. Namun, bukannya dapat meredam amarah, suara tersebut justru menyulut emosi massa aksi karena mengganggu suara orasi massa.

Mereka mengutuk pemutaran asmaul husna yang muncul dari mobil Divisi Penerangan Sabhara Polda Metro Jaya yang terparkir di halaman Balaikota DKI Jakarta itu. Bahkan, massa aksi sempat melempar dengan botol air mineral. "Matikan, matikan itu!" ujar pendemo.

Tak ingin menyebabkan emosi mereka menjadi-jadi. Polisi akhirnya mengakhiri pemutaran lantunan asmaul husna itu. Mobil Shabara itu pun ditarik mundur dan digantikan mobil baracuda milik Divisi Brimob Polda Metro Jaya.

Terkait hal itu, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Awi Setiyono mengatakan, pemutaran alunan asmaul husna menjadi salah satu strategi untuk menghindari kekerasan. Kata dia, strategi membunyikan shalawat dan asmaul husna juga kerap dilakukan dirinya saat bertugas di Jawa Timur.

Menurut dia, hal itu dilakukan untuk menghindari bentrokan antara sesama umat Islam. "Polisi juga banyak yang Muslim. Kami tidak harus berhadap-hadapan dalam artian harus menggunakan kekerasan. Yang penting apa tujuan demo bisa tersalurkan. Minimalkan mendinginkan suasana," kata Awi di lokasi demo, Jumat (14/10).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement