Rabu 12 Oct 2016 19:39 WIB

Bandung Jadi Percontohan UNESCO Sebagai Kota Seimbang

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Winda Destiana Putri
Gedung Sate Bandung
Foto: Republika/Yogi Ardhi
Gedung Sate Bandung

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- UNESCO menjadikan Kota Bandung sebagai kota percontohan untuk dunia. Menurut Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil, UNESCO menilai Bandung sebagai kota yang bisa menyeimbangkan pembangunan dari sisi infrastruktur juga dari sisi budaya dan kemanusiaan.

"Bandung jadi percontohan, karena banyak kota maju yang keren secara infrastruktur tapi membuat warganya tak bahagia," ujar pria yang akrab disapa Emil di Balai Kota Bandung, Rabu (12/10).

Emil mencontohkan, di Singapura negara maju dari hasil survei ada 42 persen warganya ingin pindah. Begitu juga, di Korsel tingkat bunuh diri nomor 2 di dunia. Padahal, negara tersebut sangat maju.

"Bandung ini, diapresiasi walaupun tak Sunda banget," katanya. Menurut Emil, Pemkot Bandung selama ini tak hanya membangun infrastruktur. Namun, diimbangi dengan membangun taman, menghidupkan magrib mengaji, dan menggalakkan membayar zakat. Juga, banyak membuat festival dan cullinary night di masyarakat.

"Itu teh kata orang Bandung biasa aja, tapi kata UNESCO istimewa," katanya.

Menurut Emil, Pemkot Bandung selalu berusaha menyeimbangkan pembangunan. Salah satu dampaknya, indeks kebahagian masyarakat Bandung naik jadi 71 poin. Artinya, warga Kota Bandung bahagia.

"Saat ini, indeks kebahagiaan pn diapresiasi oleh dunia sebagai salah satu parameter mengukur kemajuan tak hanya dari ekonomi tapi kebahagiaan juga diukur," katanya.

Jadi, kata dia, intinya kalau masyarakat ingin maju pembangunan harus ada harmoni dengan tuhan dan alam. "Bandung jadi percontohan untuk dunia. Di Indonesia hanya Kota Bandung aja yang ditunjuk Unesco," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement