REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua MPR RI Zulkifli Hasan menyatakan agar pemilihan kepala daerah serentak yang digelar di berbagai tempat seperti di wilayah DKI Jakarta jangan sampai menyinggung area sensitif. Kampanye diharapkan tak terkait dengan suku, ras, agama dan antargolongan.
"Kita berharap pilkada tidak menyinggung area sensitif SARA agar kesatuan dan persatuan bangsa tetap terjaga," kata Zulkifli Hasan dalam acara diskusi di Jakarta, Selasa (11/10).
Ketua MPR mengingatkan bahwa Indonesia adalah negara yang memiliki empat konsensus berbangsa dan bernegara yang mesti dijunjung tinggi yaitu Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika. Namun disayangkan, menurut dia, saat ini berbagai nilai luhur bangsa itu terkesan terlupakan dan hanya dihafal tanpa dipahami benar-benar maknanya.
Dia berpendapat bahwa Indonesia sebenarnya bisa menjadi negara maju karena banyaknya energi sosial yang sangat banyak dan berkualitas dari beragam elemen bangsa. Di tempat terpisah, pengamat intelijen Ridlwan Habib mengatakan intelijen harus terlibat aktif dalam pengamanan Pilkada serentak 2017, guna mencegah potensi konflik, khususnya di DKI Jakarta.
"Seruan Presiden keenam SBY agar intelijen netral patut diapresiasi. Namun netralitas intelijen bukan berarti tidak terlibat. Intelijen harus terlibat aktif mencegah potensi-potensi konflik khususnya di Pilkada Jakarta," ujarnya.