Selasa 11 Oct 2016 18:08 WIB

PSI Targetkan Menang Pemilu 2019

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Bilal Ramadhan
(Kiri-Kanan) Ketua DPP PSI Isyana Bagoes Oka, Ketua Umum PSI, Grace Natalie dan Sekjen PSI Raja Juli Antoni menunjukkan SK Kemenkumham yang menyatakan PSI lolos verifikasi, Selasa (11/10).
Foto: Republika/Qommaria Rostanti
(Kiri-Kanan) Ketua DPP PSI Isyana Bagoes Oka, Ketua Umum PSI, Grace Natalie dan Sekjen PSI Raja Juli Antoni menunjukkan SK Kemenkumham yang menyatakan PSI lolos verifikasi, Selasa (11/10).

REPUBLIKA.CO.ID,‎ JAKARTA -- Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mengakui masih banyak tugas yang harus dihadapi. Diantaranya verifikasi Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang akan dilakukan tahun depan.

Apabila lolos verifikasi tersebut, maka PSI bisa menjadi salah satu partai politik (parpol) yang berlaga di pemilihan umum 2019. "Target kami menang pemilu," kata Grace, Selasa (11/10).

Namun Grace enggan mengungkap apa saja strategi yang disiapkan untuk menyongsong pemilu 2019. Yang jelas, semua kader PSI akan meningkatkan pengetahuan dan wawasannya tentang politik. Sebagai parpol baru, wajar saja jika pengalaman politik mereka belum sebanyak parpol-parpol lainnya.

Sekretaris Jendral PSI Raja Juli Antoni mengatakan salah satu yang motivasi mereka mendirikan parpol yakni putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang menyebut bahwa semua parpol mempunyai hak sama untuk calonkan kandidat Presiden. Dia menyebut ada isu bahwa pemerintah sedang memasukkan draft ke DPR yang intinya tidak semua parpol bisa mencalonkan kandidat Presiden.

"Kami harap teman-teman di DPR kembali pada inti dan spirit yang disampaikan MK kala itu bahwa semua partai punya hak sama mencalonkan Presiden di 2019 tanpa diikat syarat lama," kata dia.

Raja pun berharap anak-anak muda Indonesia bisa memiliki Presiden dan Wakil Presiden yang benar-benar mengerti permasalahan anak muda Indonesia. PSI menjadi satu-satunya parpol yang lolos dari verifikasi Kementerian Hukum dan HAM. Tertanggal 7 Oktober 2016, PSI resmi menjadi parpol di Indonesia.

Kepengurusan PSI telah hadir di 34 provinsi, 418 kabupaten/kota (81 persen dari kabupaten/kota yang ada di Indonesia dan 3.146 kecamatan (60 persen dari kecamatan yang ada di Indonesia). Tak hanya itu, kepengurusan PSI adalah anak muda di bawah usia 45 tahun.

Persentase usia pengurus PSI adalah 34 persen terdiri dari usia 14 hingga 24 tajun, 41 persen terdiri dari 25 hingga 32 tahun, 19 persen terdiri dari 33 hingga 40 tahun, dan 6 persen terdiri dari 41 hingga 45 tahun. Ini menunjukkan pengurus PSI didominasi oleh anak muda.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement