Selasa 11 Oct 2016 06:15 WIB

BPBD: 2.000 Rumah Terendam Banjir di Pangandaran

Warga melintas di jalan utama jembatan Putrapinggan, di Kecamatan Kalipucang, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, Senin (10/10).
Foto: Antara/Adeng Bustomi
Warga melintas di jalan utama jembatan Putrapinggan, di Kecamatan Kalipucang, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, Senin (10/10).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pangandaran menyampaikan dua ribuan rumah penduduk terendam banjir. Banjir tersebar di tujuh kecamatan akibat hujan deras mengguyur wilayah itu,Ahad (9/10).

"Ada dua ribu rumah yang terendam banjir akibat luapan sungai," kata Kepala BPBD Kabupaten Pangandaran Nana Ruhsena melalui telepon seluler, Senin (10/10).

Ia menuturkan hujan deras yang berlangsung sejak Sabtu (8/10) sampai Minggu (9/10) telah menyebabkan air sungai yang bermuara ke laut meluap. Selain banjir, lanjut dia, terdapat 30 titik tanah longsor bahkan hingga ada yang menimbun rumah warga di beberapa kecamatan.

"Bencana alam di Pangandaran mengakibatkan dua warga meninggal tertimpa longsor, sedangkan banjir tidak ada korban jiwa," katanya.

Ia menyebutkan daerah yang terdampak bencana alam banjir dan longsor yakni Kecamatan Pangancaran, Mangunjaya, Parigi, Cijulang, Sidamulih, Kalipucang, dan Padaherang. Akibat bencana itu, kata dia, membuat sebagian warga mengungsi menyelamatkan diri, tetapi akhirnya kembali ke rumah setelah banjir surut.

"Air cepat surut sampai dini hari, saat itu pengungsi bisa kembali lagi ke rumahnya," katanya.

Selain merendam rumah penduduk, kata Nana, jembatan utama sebagai akses Pangandaran-Ciamis amblas, sehingga tidak dapat dilalui kendaraan roda dua dan empat. "Jembatan itu nyaris tidak bisa dilalui kendaraan sampai sekarang," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement