REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Muh Iriawan mengimbau warga DKI Jakarta menjaga suasana kondusif dengan tidak terprovokasi hasutan informasi media sosial terkait persaingan kandidat menjelang Pilkada 2017.
"Jangan terprovokasi berita miring di media sosial, sebab seluruh pelanggaran pidana terkait hal itu sedang kami tangani," katanya saat meresmikan peningkatan level Mapolrestro Bekasi Kota di Bekasi, Senin (10/10).
Menurut dia, Kota Bekasi sebagai daerah yang bersebelahan dengan DKI turut berpotensi terpengaruh hasutan provokasi karena mayoritas warganya beraktivitas di DKI dan sebagian tercatat sebagai penduduk DKI.
Sejumlah dugaan kasus pelanggaran aturan pilkada melalui media sosial yang kini tengah ditangani Polda Metro Jaya di antaranya komentar calon gubernur petahana Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok terkait dengan isi Surat Al Maidah Ayat 51 dan provokasi vandalisme coretan salib di tembok masjid Al Falah Mampang Jakarta Selatan.
"Komentar Ahok sudah ditangani polisi. Ada juga provokasi medsos terkait tanda salib di salah satu masjid," katanya.
Dikatakan Iriawan, tidak mungkin Nasrani pasang salib di masjid mengingat toleransi beragama di DKI Jakarta sudah terjalin dengan baik. "Urusan Ahok bicara ada yang tangani, jangan perkeruh suasana dan jangan mau diadu domba," katanya.
Masyarakat diimbau untuk mempercayakan penanganan kasus tersebut kepada kepolisian dan tetap berkomitmen mengawal jalannya pesta demokrasi yang kondusif dan lancar.