Waktu mendapatkan tawaran untuk maju sebagai Cagub DKI Jakarta, Agus meminta waktu untuk memberikan keputusan. Pasalnya, bukan hal mudah untuk meninggalkan karirnya dimiliter yang sudah dijalaninya selama 16 tahun.
Istikharah dia lakukan guna mendapatkan petunjuk dari Allah SWT. Saat itulah dia mulai berpikir bahwa jika karir politik merupakan takdirnya Allah maka akan dijalaninya. Komunikasi dengan pimpinan partai politik pun harus dia lakukan.
Agus pun memutuskan terbang dari Australia ke Tanah Air dan tiba pada 23 September malam. Media bejibun memenuhi kediamannya. Siap yang dia temui setibanya di rumah? Siapa yang dimintai pendapatnya guna memantapkan keputusannya? Annisa Pohan yang tak lain adalah istri tercintanya.
“Saya masuk ke rumah, bertemu istri saya, dia mengingatkan ‘Kamu sudah mempertimbangkan konsekuensinya apa?,” Agus mengungkapkan saat berdiskusi dengan istrinya.
Menurut Agus, istrinya memberikan dua pertimbangan sebelum memutuskan menerima pinangan untuk maju sebagai Cagub DKI Jakarta. Pertama, kalah maupun menang tidak akan bisa kembali lagi ke militer. Kedua, apakah masih bisa memberikan perhatian kepada anak jika terjun ke dunia politik.
“Jika dua itu siap, mendukung 100 persen,” ujarnya.
Saat itulah, Agus mulai semakin dengan keputusannya menerima pinangan Cagub DKI Jakarta. Pertemuan dengan pimpinan partai politik yang sudah lama mendiskusikan tentang sosok yang pantas melawan pejawat Ahok-Djarot pun dilakukan.
“Akhirnya saya mengambil keputusan malamnya, langsung ke KPUD. Saya merasa senang berduet dengan Sylvi,” ucapnya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
