REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Tim SAR gabungan memperluas area pencarian guna menemukan Kurnia Dwi Wahyuni (18) mahasiswi Universitas Negeri Semarang (Unnes) yang hanyut terbawa arus sungai Curug di wilayah Desa Banaran, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang. Sejak dikabarkan terseret arus sungai ini, Ahad (9/10) pukul 15.15 WIB, mahasiswi FMIPA Jurusan Matematika asal Desa Balong, Kecamatan Jepon, Kabupaten Blora, tersebut belum diketahui nasibnya.
Kurnia merupakan satu dari tiga mahasiswa yang terseret arus sungai saat mengikuti Pra Pendidikan Dasar (Pradiksar) Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) Unnes. Nasib baik masih berpihak kepada kedua rekannya, Dian Candra (17) dan Aditya Rafalino (17), yang telah ditemukan selamat.
Kepala Basarnas Kantor SAR Semarang, Agus Haryono mengabarkan tim SAR gabungan telah melakukan penyisiran di area yang lebih luas. Setelah dihentikan pada Ahad malam, upaya pencarian dilanjutkan Senin (10/10) pagi kemarin.
“Pagi ini (kemarin-Red) upaya pencarian kembali dilanjutkan dengan area pencarian mulai sekitar lokasi korban kali pertama terbawa arus hingga muara sungai di Banjir Kanal Barat di kawasan Semarang Barat,” kata Agus.
Area pencarian ini, lanjut dia, dibagi menjadi empat lokasi penyisiran, yakni sepanjang aliran sungai Curug, mulai lokasi hanyutnya mahasiswi ini, hingga Puri Sartika. Berikutnya Puri Sartika hingga Jembatan Greenwood, Bendung Pleret, hingga muara Banjirkanal Barat. Yang menjadi kendala adalah masih derasnya arus sungai. “Selain itu air sungai juga keruh dan berwarna cokelat hingga mengganggu pandangan tim penyelam,” katanya.
Humas Basarnas Kantor SAR Semarang, Zulhawary, menambahkan untuk penyisiran di area lokasi kejadian hingga Puri Sartika tim SAR gabungan masih berkonsentrasi di sebuah kedung yang berjarak 200 meter dari lokasi kejadian.
Dua orang penyelam dari SAR secara bergantian menyisir dasaran kedung yang berkedalaman empat hingga lima meter dan berpusaran air ini. Dalam pencarian ini, penyelam sangat terganggu jarak pandang dalam air karena air sungai yang keruh.
Sebelumnya diberitakan, Kurnia Dwi Wahyuni bersama Dian Chandra serta Aditya Rafalino dikabarkan hanyut terseret arus sungai Curug. Ketiganya merupakan bagian dari 29 mahasiswa yang mengikuti Pradiksar Mapala Unnes di sungai Curug kawasan Desa Banaran.
Aditya Rafalino berhasil diselamatkan oleh rekan-rekannya di sekitar lokasi beberapa saat setelah mereka hanyut. Sedangkan Dian Chandra diselamatkan oleh tim SAR Gabungan pada Ahad malam. Sementara Kurnia Dwi hingga saat ini belum diketahui nasibnya.
Sementara itu, Unnes menyebutkan kegiatan Pradiksar Mapala Unnes tersebut sudah seizin pihak kampus. "(Kegiatan tersebut) Sudah sepengetahuan pihak fakultas, dalam hal ini Fakultas MIPA Unnes," kata Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Hubungan Masyarakat Unnes, Hendi Pratama, Ahad.
Ia menjelaskan kegiatan penerimaan anggota baru itu digelar oleh Himpunan Pecinta Alam Jurusan Matematika FMIPA Unnes yang diikuti 29 orang, yang mana 13 orang di antaranya mahasiswa baru. "Dari keterangan yang kami dapat dari panitia, kejadian itu berawal saat para peserta kegiatan itu mencoba menyeberangi sungai di daerah Kalisegoro, Gunungpati, untuk menuju curug (air terjun kecil (Red) yang ada di kawasan itu," katanya.
Saat mereka mulai menyeberang sebenarnya arus Sungai Segoro tidak terlalu besar. Namun mendadak arus sungai menjadi deras sehingga membuat peserta kehilangan keseimbangan dan terkena arus sungai. Dari 13 mahasiswa baru peserta kegiatan itu, lanjut dia, sembilan peserta dinyatakan dalam kondisi baik, tiga peserta mengawali luka ringan dan dirawat di klinik terdekat. Sementara satu orang yaitu Kurnia belum ditemukan.