REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wasekjen DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Lucky Hakim meminta masyarakat tidak terpancing dengan semakin memanasnya kontestasi politik jelang Pilkada DKI Jakarta. Menurutnya semua pihak harus saling menghargai satu sama lain.
"Jangan sampai terpancing emosi hanya karena statement tak elok dari satu orang," ujar Lucky Hakim saat ditemui kemarin.
Ia merujuk atas polemik yang terjadi belakangan ini terkait pernyataan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tentang surat Al-Maidah ayat 51. Menurut Lucky, hal tersebut bisa saja melahirkan peta konflik yang beraroma agama. Karena itu ia meminta berbagai pihak tidak terpancing.
"Silakan laporkan pelanggaran yang dilakukan melalui hukum, tapi perdamaian antar sesama umat beragama harus tetap terjaga di Jakarta,” kata Lucky.
Ahok sendiri telah menyampaikan permintaan maafnya secara resmi. Ia meminta kasus tersebut tak dilanjutkan lagi.
"Saya minta maaf untuk kegaduhan ini. Saya rasa komentar ini jangan dilanjutkan lagi karena tentu mengganggu keharmonisan hidup berbangsa dan bernegara. Tidak ada niat apapun saat itu, bahkan orang Pulau Seribu pun saat itu tertawa kok," kata Ahok.
Menurut dia, dirinya tidak bermaksud melecehkan agama Islam. Ahok juga mengklaim tindakannya selama ini tidak melecehkan umat Islam. Ia mencontohkan beberapa kebijakannya yang mendukung Islam, seperti perizinan sekolah Islam yang dibantu oleh Pemprov DKI Jakarta, termasuk KJP Madrasah dan bangunan masjid.
"Kamu bisa lihat tindak tanduk saya ada gak melecehkan Islam?".